3. Demons

Demons adalah sindiran sosial dan politik, drama psikologis, dan tragedi berskala besar. Novel ini menceritakan sebuah kiasan tentang konsekuensi yang berpotensi menimbulkan bencana dari nihilisme politik dan moral yang menjadi lazim di Rusia pada tahun 1860-an.

Plot dari novel ini didasarkan pada kisah pembunuhan seorang mahasiswa bernama Ivan Ivanov, yang diduga dilakukan oleh anggota lingkaran revolusioner. Novel tersebut merupakan refleksi dari gerakan radikal yang tumbuh di kalangan intelektual dan tanda-tanda awal terorisme. Karya ini adalah refleksi dari pemikiran Dostoevsky tentang bagian masyarakat yang memprotes pada masanya dan mungkin juga refleksi atas partisipasinya dalam lingkaran pemikiran bebas.

4. The Gamblers

Novel ini memiliki cerita yang ironis di belakangnya, karena Dostoevsky sebelumnya kehilangan banyak uang. Komisi untuk pekerjaan tersebut diberikan setelah Dostoevsky kehilangan sejumlah besar uang bukan hanya milik dirinya sendiri, tetapi juga milik temannya saat berjudi.

Karena terbebaninya hutang, Dostoevsky membuat kontrak untuk menyelesaikan pengerjaan The Gambler dalam waktu yang sangat singkat. Novel ini didasarkan pada gagasan untuk menggambarkan keadaan psikologis perjudian yang melanda seseorang yang terlibat dalam permainan tersebut. Sayangnya bagi Dostoevsky, kekalahannya dalam perjudian segera terulang kembali, dan sejak saat itu dia berjanji kepada istrinya untuk tidak pernah bermain lagi.

5. Notes from the Underground

Notes from the Underground adalah novel yang diterbitkan oleh Dostoevsky pada tahun 1864. Novel ini tetap menjadi salah satu karya sastra eksistensialis yang paling penting. Dalam karya ini Dostoevsky berupaya membenarkan keberadaan kebebasan individu sebagai bagian penting dari umat manusia.

Novel ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama, berjudul “Underground” diceritakan melalui narator yang tidak disebutkan namanya, yang dikenal sebagai Manusia Bawah Tanah. Bagian ini berfungsi sebagai pengenalan ke dalam pikiran Manusia Bawah Tanah. Dia adalah seorang pria berusia 40 tahun yang tinggal di sebuah apartemen bobrok, yang pensiun dari pekerjaan pegawai negeri setelah mewarisi sejumlah uang. Seorang nihilis dan misanthrope yang telah hidup “di bawah tanah” atau dalam kesadaran hiper reflektifnya selama bertahun-tahun dan telah menulis Catatan dari Bawah Tanah ini, yang tidak ingin dia terbitkan untuk publik.

Bagian kedua dari novel ini berjudul “Apropos of the Wet Snow”. Di akhir bagian pertama, basahnya salju yang turun mengingatkannya pada kejadian masa lalu dan menghantuinya, dan karena bosan ia mulai menceritakan pengalaman masa lalunya yang bermasalah ketika ia berusia 24 tahun. Ketidakmampuannya untuk berinteraksi dengan orang lain menyebabkan upayanya untuk menjalin hubungan dan berpartisipasi dalam kehidupan berakhir dengan bencana dan mendorongnya semakin dalam.

6. The Brothers Karamazov

Novel ini adalah karya terakhir Dostoevsky – diselesaikan dua bulan sebelum kematiannya. Plot rumitnya mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan menantang, seperti kebebasan, agama, dan etika. Seperti yang dikemukakan beberapa kritikus, ini adalah cerminan dari tahapan berbeda dalam kehidupan penulis, yang diwakili oleh tiga bersaudara. Plot keseluruhannya terjalin dengan kisah pembunuhan, cinta, dan masalah sosial.

Penelitian psikologis yang dilakukan Dostoevsky melalui karyanya ini pun sangat mempengaruhi perkembangan kesusastraan Eropa abad ke-20. Karyanya itu dianggap oleh banyak kritikus sebagai karya sastra terbaik yang pernah ia ciptakan.

Nah Growthmates, dari 6 buku Fyodor Dostoevsky di atas, mana yang paling menarik buatmu? Tuliskan pilihanmu di kolom komentar, ya!