Banyak orang berpikir bahwa kekayaan hanya bisa diraih di usia senja. Padahal, dengan tekad dan strategi yang tepat, menjadi kaya di usia muda bukanlah suatu hal yang mustahil untuk didapatkan.

Memasuki usia 30-an, biasanya karier mulai stabil, dan fokus hidup pun mulai bergeser pada hal-hal besar. Seperti membangun keluarga, membeli rumah, atau menyelesaikan cicilan pendidikan. Inilah momen penting untuk mengatur keuangan dengan lebih bijak demi masa depan yang lebih sejahtera.

Mengutip dari laman GoBankingRates, Rabu (14/5/2025), berikut enam kiat jitu hidup lebih kaya di usia 30-an untuk bekal masa tua.

Baca Juga: 6 Cara Membangun Kekayaan Tanpa Harus Mengorbankan Kesehatan dan Kebahagiaan Hidup

1. Tentukan Seperti Apa ‘Kehidupan Kaya’ Menurutmu

Danetha Doe, seorang pendidik kesejahteraan finansial dan pencipta Money & Mimosas, menekankan bahwa untuk menjalani kehidupan yang kaya, kamu harus memahami dengan tepat seperti apa kehidupan itu bagi dirimu.

"Tentukan seperti apa 'hidup kaya' bagi Anda: perhatikan keuangan, kesehatan, hubungan, dan keinginan Anda, dan pahami dengan jelas apa impian Anda di setiap area. Hanya dengan begitu Anda dapat menciptakan kehidupan yang layak dijalani,” ujar Doe kepada Authority Magazine.

Setelah melakukannya, buatlah papan visi tentang kehidupan yang sejahtera dan kaya. Dengan memiliki gambaran yang jelas mengenai tujuan hidup, jalan untuk mencapainya akan terasa lebih mudah. Papan visi ini bisa berupa poster yang merepresentasikan kehidupan ideal yang diimpikan, dan sebaiknya dilihat secara rutin untuk menjaga fokus dan motivasi.

2. Negosiasi Gaji

Kapanpun kamu memulai pekerjaan baru atau dipromosikan ke posisi baru di usia ini, jangan ragu untuk menegosiasikan gaji. Jika belum yakin berapa gaji yang layak diminta, disarankan untuk terlebih dahulu melakukan riset mengenai gaji pokok rata-rata di bidang yang digeluti, lalu mempertimbangkan untuk meminta kenaikan sekitar 10 persen. 

3. Bayar Sisa Pinjaman

Jika kamu masih memiliki sisa pinjaman, rencanakan untuk melunasinya dengan lebih terarah. Salah satu caranya adalah bekerja sama dengan penasihat keuangan, yang dapat membantu menyusun strategi pembayaran utang secara lebih efisien. Dengan keahlian mereka, utang bisa dilunasi lebih cepat melalui rencana yang disesuaikan dengan kondisi finansial masing-masing.

Baca Juga: Hamid Djojonegoro: Jangan Ukur Kekayaan Orang dari Penampilan

4. Komitmen Membayar Utang Lainnya

Memasuki usia 30-an adalah momen yang tepat untuk mulai fokus melunasi seluruh utang non-hipotek secara lebih serius. Salah satu metode yang direkomendasikan oleh pakar keuangan sekaligus pembawa acara “The Ramsey Show”, Dave Ramsey, adalah strategi bola salju utang.

Di mana, melunasi utang dari yang terkecil terlebih dahulu, agar tercipta dorongan psikologis yang mAemotivasi untuk terus melunasi utang berikutnya.

“Buat daftar utang Anda, dari yang terkecil hingga terbesar (jangan khawatir tentang suku bunga), dan mulailah memberantasnya dengan ganas,” ungkapnya.

“Setelah Anda melunasi utang pertama, lanjutkan pembayaran minimum tersebut ke pembayaran berikutnya, dan lihat bagaimana utang Anda semakin membesar menuju kebebasan dari utang,” tambahnya.

5. Sisihkan untuk Tabungan Pensiun

Saat menerima kenaikan gaji atau bonus, sebaiknya langsung menyisihkan sebagian untuk tabungan pensiun atau investasi lainnya sebelum terbiasa dengan tambahan penghasilan tersebut. 

Pendekatan ini membantu menjaga disiplin finansial jangka panjang. Jika perusahaan tempat bekerja menyediakan opsi kenaikan kontribusi pensiun secara otomatis, ada baiknya mempertimbangkan untuk mendaftar, agar jumlah tabungan meningkat secara bertahap seiring waktu tanpa perlu penyesuaian manual.

Baca Juga: Cara Tahir Memandang Kekayaan: Itu Milik Tuhan, Dia Meminta Kita Mengelolanya dengan Baik

6. Berinvestasi untuk Rumah

Begitu kondisi finansial memungkinkan, sebaiknya pertimbangkan untuk beralih dari menyewa ke membeli rumah. Menurut David Bach, penulis buku The Automatic Millionaire, memiliki rumah merupakan salah satu langkah penting dalam membangun kekayaan jangka panjang. 

Bach menekankan bahwa peluang generasi muda untuk mengumpulkan kekayaan akan jauh lebih kecil jika terus menyewa, mengingat data menunjukkan bahwa rata-rata pemilik rumah memiliki kekayaan 38 kali lebih besar dibandingkan penyewa.

Semoga bermanfaat!