Growthmates, sangat mudah untuk kita terjebak dalam kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya. Namun, kita mungkin tidak menyadari ketika kebiasaan sederhana ini mulai merusak kesehatan otak.
Sementara, banyak dari kita fokus pada kebugaran fisik, otak kita menanggung konsekuensi dari pilihan kita sehari-hari, bahkan yang tampaknya tidak berbahaya.
Dari menghabiskan waktu berjam-jam di ponsel hingga melewatkan nutrisi penting, rutinitas harian dapat memiliki dampak yang lebih besar pada kesejahteraan kognitif dari yang kita sadari.
Dan, berikut adalah 6 kebiasaan yang secara mengejutkan berbahaya bagi kesehatan otak dan tips tentang cara melakukan perubahan yang lebih sehat.
1. Terlalu sering menggunakan ponsel
Banyak dari kita yang terpaku pada ponsel, menggulir media sosial, memeriksa pesan, dan membaca berita. Namun, waktu layar yang lama dapat membuat otak tegang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang berlebihan memengaruhi rentang perhatian, sementara juga meningkatkan tingkat stres karena kelebihan informasi.
Paparan layar yang konstan, terutama sebelum tidur, bahkan dapat memengaruhi kualitas tidur, yang selanjutnya memengaruhi fungsi otak dan kejernihan mental.
Cobalah untuk beristirahat sejenak, tetapkan waktu tanpa ponsel, dan rileks tanpa layar untuk memberi waktu istirahat pada otak kita, Growthmates.
2. Makan berdasarkan keinginan, bukan nutrisi
Mencari makanan yang menenangkan atau keinginan memang menggoda, tetapi dapat membahayakan otak kita dalam jangka panjang. Camilan manis, makanan yang digoreng, dan makanan olahan menyebabkan lonjakan gula darah, yang dapat meningkatkan peradangan—faktor yang diketahui dalam penurunan kognitif.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2015 telah mengaitkan pola makan tinggi gula dan lemak trans dengan daya ingat yang buruk dan tingkat konsentrasi yang lebih rendah.
Tambahkan makanan yang meningkatkan kemampuan otak seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan ikan yang kaya omega-3 untuk menyehatkan otak kita sekaligus mengendalikan keinginan.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Baik di Malam Hari yang Bantu Meningkatkan Kesehatan Otak
3. Menghindari pembelajaran baru
Otak kita berkembang pesat karena tantangan, rasa ingin tahu, dan informasi baru. Ketika kita berhenti belajar, kemampuan kognitif otak perlahan mulai tumpul, seperti otot yang tidak digunakan.
Melakukan aktivitas yang merangsang mental secara terus-menerus memperkuat koneksi saraf, membantu menunda penurunan kognitif. Membaca, mempelajari bahasa baru, memainkan alat musik, atau bahkan terlibat dalam permainan otak dapat menjaga pikiran kamu tetap tajam dan awet muda.
4. Terlalu banyak duduk
Aktivitas fisik tidak hanya untuk tubuh—tetapi juga penting untuk otak. Penelitian menunjukkan bahwa gerakan teratur meningkatkan aliran darah ke otak, meningkatkan daya ingat, fokus, dan suasana hati.
Namun, duduk berjam-jam, terutama tanpa istirahat, dapat menyebabkan berkurangnya kejernihan mental dan peningkatan risiko penurunan kognitif seiring berjalannya waktu. Tambahkan jalan kaki singkat, peregangan, atau latihan di meja ke dalam rutinitas harianmu untuk menjaga otak dan tubuh tetap aktif.
5. Kurang tidur
Tidur bukanlah kemewahan; tidur sangat penting untuk kesehatan otak. Jika kamu tidak mendapatkan cukup tidur berkualitas, otak akan kesulitan memproses informasi, mengonsolidasikan ingatan, dan membersihkan racun.
Kurang tidur kronis telah dikaitkan dengan pemrosesan mental yang lebih lambat dan peningkatan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Jadi, usahakanlah untuk tidur tanpa gangguan selama 7-8 jam setiap malam, dan buatlah rutinitas waktu tidur yang menenangkan untuk membantu pikiran dan tubuhmu rileks.
6. Multitasking yang konstan
Kita sering berpikir bahwa multitasking membuat kita lebih efisien, tetapi sebenarnya hal itu membebani otak. Mencoba mengerjakan banyak tugas sekaligus akan memecah fokus dan menghambat kemampuan kita untuk mengingat informasi.
Menurut Brown Health University, multitasking yang konstan dapat mengurangi produktivitas dan membahayakan fungsi kognitif dalam jangka panjang.
Sebaliknya, cobalah untuk fokus pada satu tugas dalam satu waktu, membenamkan diri sepenuhnya, dan memberikan otakmu kejernihan mental yang dibutuhkannya untuk berfungsi dengan baik.
Baca Juga: Cukup 10 Menit! Ahli Saraf Ungkap Cara Termudah untuk Menjaga Otak Tetap Tajam