Growthmates, pernahkah kamu mendengar istilah gangguan kepribadian narsistik atau yang biasa disebut NPD? Narcissistic Personality Disorder atau NPD, kini Tengah menjadi isu yang cukup popular di media sosial. Gangguan Kepribadian Narsistik atau NPD merupakan gangguan mental yang membuat pengidapnya merasa sangat penting dan harus dikagumi.
Namun, tanda-tanda bahwa kamu sedang berhadapan dengan seorang yang memiliki NPD bisa jadi tidak langsung dikenali, terutama pada tahap awal interaksi. Seseorang dengan gangguan tersebut hampir selalu merasa lebih baik daripada orang lain di sekitarnya.
Biasanya, mereka juga memiliki tingkat empati sangat yang rendah kepada orang lain serta memiliki kecenderungan untuk mudah tersinggung, dan bisa dengan mudah merasakan depresi saat mendapat kritikan.
Ketika kamu mengenali tanda-tandanya, ini bisa membantu-mu lebih siap menghadapi ketidakpastian, terutama jika hubungan masih berlangsung, seperti dengan rekan kerja, pertemanan atau anggota keluarga. Dalam lanskap gangguan kepribadian yang luas, NPD sering kali memiliki ambiguitas, sulit untuk dibedakan karena manifestasinya yang tidak mudah dikenali.
Berikut ini adalah beberapa gejala “halus” seseorang memiliki NPD yang sering terabaikan, sebagaimana dikutip dari rilis KEB Intimate Session with Kartika Soeminar yang diterima Olenka, Minggu (21/4/2024).
1. Menjadi self-centred dan memiliki kepercayaan diri yang terlampau tinggi
• Gejala “halus” dari narsistik adalah ketika kepercayaan diri seseorang melampaui batas di mana mereka secara konsisten menyiratkan bahwa mereka lebih unggul dari orang lain. Misalnya, saat mengerjakan satu proyek kelompok, seseorang mungkin secara “halus” meremehkan ide orang lain, memposisikan saran mereka sebagai sesuatu yang lebih berwawasan luas atau berharga.
• Selain itu, seseorang dengan NPD biasanya akan memiliki kecenderungan untuk memusatkan topik perbincangan menjadi tentang dirinya sendiri. Mereka mungkin mendengarkan-mu dengan penuh perhatian saat kamu berbagi cerita, tetapi orang dengan NPD akan menemukan cara untuk menyisipkan diri mereka sendiri ke dalam percakapan dengan perspektif dan pengalaman mereka.
2. Kurang memiliki rasa empati
Seseorang dengan NPD biasanya mengalami kesulitan untuk terhubung atau bahkan menempatkan diri mereka di posisi orang lain. Ini adalah salah satu alasan mengapa mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi kejam dan eksploitatif. Kurangnya rasa empati juga terlihat dari keegoisan, pengabaian, dan kurangnya belas kasih atas apa yang dialami atau dirasakan orang lain.
Baca Juga: Apa Itu Post Election Stress Disorder yang Bisa Muncul Pasca Pemilu?
Baca Juga: Mengenal Post Holiday Blues, Perasaan Resah Setelah Liburan Usai! Begini Cara Mengatasinya
3. Haus pujian dan validasi
Orang dengan NPD memiliki keinginan untuk terus diberi pujian dan apresiasi. Mereka juga berharap untuk diakui sebagai orang yang lebih unggul dibandingkan orang lain meskipun jika dirinya tidak memiliki prestasi. Orang narsisis mungkin terlihat sangat percaya diri. Namun, kebanyakan penderita NPD justru kurang percaya diri dan membutuhkan perhatian berlebihan dan kekaguman.
4. Sulit meminta maaf
Orang dengan NPD tidak pernah merasa bersalah atau melalukan hal yang menyinggung orang lain. Maka dari itu, mereka akan kesulitan untuk meminta maaf bahkan untuk mengakui kesalahannya. Orang dengan NPD sering digambarkan sebagai orang yang sombong dan memiliki perilaku atau sikap yang angkuh. Itu sebabnya berdebat dengan seorang narsisis mungkin terasa mustahil.
5. Tidak memiliki batasan (boundary)
Batasan adalah cara penting untuk melindungi kesehatan fisik dan mental manusia. Namun, orang dengan NPD sangat kesulitan untuk menghormati batasan tersebut. Misalnya, saat kita memiliki teman atau anggota keluarga yang berulang kali meminta pertolongan kita, namun mereka melihat tindakan ini adalah sebuah hal yang wajar. Padahal mungkin saja kita tidak selalu dalam keadaan bisa memberi bantuan.
6. Selalu ingin mendapatkan yang terbaik
Menginginkan yang terbaik adalah hal yang wajar. Menjadi marah setiap kali kamu tidak mendapatkannya, adalah tanda bahaya. Contohnya, jika mereka disuruh menunggu di sebuah restoran padahal mereka sudah melakukan reservasi, atau mendapatkan meja yang mereka anggap tidak sesuai, hal ini bisa menjadi pemicu karena mereka merasa tidak dihargai bahkan tidak diperlakukan sebagai orang yang istimewa.