Siapa yang tak ingin hidup berkecukupan, bergelimang harta, dan bebas dari rasa cemas soal masa depan? Semua pasti menginginkan, semua pasti mendambakan. Untuk menjadi kaya raya, perlu usaha untuk mendapatkannya melalui bekerja keras. 

Namun, tak bisa dipungkiri, banyak orang rela bekerja mati-matian demi mengejar kekayaan, bahkan jika itu berarti mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan. Mereka bekerja hingga larut malam, tetap sibuk di akhir pekan, mengorbankan waktu tidur, dan mengabaikan hubungan pribadi. 

Semua dilakukan demi ambisi, meski harus terus memaksa diri melewati masa-masa kelelahan. Padahal, itu bukanlah jalan yang tepat. Kesehatan dan kebahagiaan bukan hadiah yang datang setelah kesuksesan, melainkan bahan bakar utama yang justru menggerakkan langkah menuju kesuksesan itu sendiri.

Berikut ini dirangkum dari laman Forbes, Kamis (8/5/2025), enam cara yang bisa diterapkan untuk membangun kekayaan tanpa harus mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan dalam hidup.

Baca Juga: 6 Cara Membangun Hubungan Profesional yang Sehat di Tempat Kerja

  1. Apa Itu kekayaan menurutmu?

Definisikan kekayaan menurut istilahmu sendiri. Mulailah dengan menuliskan seperti apa kehidupan ideal di setiap bidang. Kekayaan finansial (pendapatan, investasi), kekayaan fisik (energi, kekuatan, tidur), kekayaan hubungan (teman, keluarga, jaringan), dan kekayaan waktu (kebebasan, otonomi).

Sebagian besar pengusaha sibuk mengejar angka, padahal tak jarang mereka kehilangan arah akan apa yang sebenarnya mereka hargai. Mereka membangun bisnis yang menyita hidup, bukan mendukungnya.

Coba bayangkan seperti apa hari yang ideal bagimu, yang bisa diulang terus-menerus tanpa merasa lelah atau hampa? Rancanglah hari itu. Jadikan bisnis sebagai alat, bukan tujuan. Bangun sistem yang memungkinkanmu menjalani hari terbaik secara otomatis. Karena pada akhirnya, bisnis yang hebat bukan yang paling besar, melainkan yang paling mendukung hidup yang ingin kamu jalani.

  1. Bangun sistem yang berskala

Selama kamu masih jadi penghambat utama dalam bisnismu sendiri, potensi penghasilanmu akan terus terbatas. Coba cari cara agar usahamu bisa memberikan hasil lebih besar tanpa harus menambah beban kerja. 

Misalnya, ubah pelatihan satu lawan satu menjadi program kelompok. Dengan waktu dan tenaga yang sama, kamu bisa membantu lebih banyak orang sekaligus meningkatkan pendapatan.

  1. Tetap prioritaskan tidur

Sesibuk apapun pekerjaanmu, tetap prioritaskan tidur. Penelitian menunjukkan, kurang tidur dalam jumlah sedang dapat merusak fungsi kognitif. Anggap tidur sebagai hal penting untuk kinerjamu. Buat jadwal tidur yang konsisten. Jauhkan barang elektronik dari kamar tidur untuk mendapat waktu istirahat yang berkualitas.

Anggaplah kualitas tidur sama pentingnya dengan target pendapatan triwulanan, dengan begitu kamu akan merasa lebih segar dan lebih sehat. Ingat, ide bisnis terbaik datang dari pikiran yang cukup istirahat.

Baca Juga: 10 Cara Cerdas dan Realistis untuk Menghemat Uang, Terapkan Jika Mau Dompet Tetap Aman!

  1. Jangan tinggalkan olahraga

Ingin hasil bisnis yang lebih baik? Mulailah bergerak. Olahraga meningkatkan fungsi kognitif , meningkatkan kreativitas, dan membangun ketahanan. Jangan pernah melewatkan olahraga selama periode sibuk. Itulah saat-saat kamu paling membutuhkannya. 

Jadwalkan waktu olahraga seperti rapat terpentingmu. Berjalan kaki selama 30 menit dapat memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan duduk di meja kerja selama dua jam. Tubuh adalah mesin bisnis. Sebab itu, perlakukan tubuh sebagaimana mestiya.

  1. Jaga energi dengan batasan yang ketat

Manajemen energi jauh lebih penting daripada sekadar manajemen waktu. Karena pada akhirnya, bukan soal seberapa banyak waktu yang kamu punya, tapi seberapa baik kamu menggunakannya dengan energi yang cukup. Setiap proyek, klien, atau janji yang kamu ambil pasti akan mengambil sebagian energi, dan itu artinya akan ada hal lain yang harus dikorbankan.

Mulailah lebih sadar. Perhatikan aktivitas atau orang seperti apa yang mengisi energi kamu, dan mana yang justru mengurasnya. Lacak. Rasakan. Lalu buat batas yang jelas. Jangan biarkan kalendermu diisi sembarangan. Sisihkan waktu khusus untuk fokus, dan jaga waktu itu seperti kamu menjaga aset paling berharga.

Belajarlah untuk mengatakan tidak. Tidak pada tawaran yang tidak sesuai dengan kekuatanmu, tidak pada hal yang menjauhkanmu dari tujuan. Karena setiap “ya” yang kamu ucapkan punya harga tersembunyi. Dan sebelum kamu setuju, pastikan harga itu sepadan dengan apa yang akan kamu korbankan.

  1. Tetap terkoneksi

Beberapa peluang bisnis terbesar justru datang bukan dari iklan atau promosi yang mahal, tapi dari koneksi dan hubungan yang tulus. Jadi, berhentilah bersembunyi di balik email dingin atau kampanye digital semata. Mulailah memperlakukan hubungan seperti investasi jangka panjang. 

Sebelum kamu meminta sesuatu, pastikan kamu sudah memberi. Bangun kepercayaan. Sambungkan orang-orang yang menurutmu harus saling kenal. Bagikan ilmu tanpa takut ‘kehilangan’. Jadilah orang yang benar-benar ingin tahu tentang orang lain, bukan karena kepentingan, tapi karena kepedulian.

Baca Juga: 5 Tips Bebas Rasa Bersalah untuk Mengatakan 'Tidak' pada Rekan Kerja

Dari situ, keajaiban muncul. Mungkin berupa perkenalan penting, ajakan kerjasama, dukungan di saat sulit, atau rekomendasi yang membuka pintu besar. Ingat, kekayaan sosial bisa membawa pada kekayaan finansial. Dan yang paling penting, jangan pernah korbankan yang satu demi mengejar yang lain. Karena dalam dunia bisnis yang sehat, keduanya bisa tumbuh bersama.

Semoga bermanfaat!