3. "Camilan dan Eja" dengan Huruf yang Dapat Dimakan

Untuk anak yang suka ngemil, permainan “Camilan dan Eja” bisa menjadi strategi belajar efektif. Gunakan biskuit berbentuk huruf atau potong buah lunak menjadi potongan alfabet.

Sebutkan satu kata, lalu minta anak membangunnya dengan huruf yang dapat dimakan sebelum dimakan. Setelah selesai, ajak mereka menggunakan kata tersebut dalam kalimat. Selain menambah kosakata, permainan ini juga mendorong pola makan sehat dengan cara menyenangkan.

4. Permainan "Cermin Kata Emosi"

Belajar kosakata emosional juga penting untuk membantu anak mengekspresikan perasaan secara jelas. Permainan “Cermin Kata Emosi” sangat efektif untuk itu.

Berdiri bersama di depan cermin, buat ekspresi dramatis seperti tertawa kecil, wajah bingung, atau desahan lega. Ajak anak menebak emosi yang ditunjukkan, lalu sebutkan satu kata yang mewakili perasaan tersebut dan gunakan dalam kalimat.

Permainan sederhana ini mengembangkan empati, kecerdasan emosional, dan kepercayaan diri mereka dalam mengekspresikan perasaan.

5. Tantangan "Lagu-lagu Berima Lucu"

Terakhir, cobalah “Tantangan Lagu Berima Lucu” untuk melatih kesadaran fonetik sekaligus memperkaya kosakata. Pilih lagu anak yang familiar seperti “Twinkle Twinkle Little Star”, lalu ubah liriknya dengan kata-kata berima yang kocak.

Mengganti lirik dengan rima baru melatih anak mengenal pola kata dan suku kata, pondasi penting untuk membaca dan berbicara lancar di masa depan.

Nah Growthmates, jadikan permainan sederhana ini bagian dari hari-hari anak Anda. Karena saat belajar dan bermain berjalan bersama, kata-kata akan tumbuh menjadi bagian dari cerita hidup mereka.

Baca Juga: Kisah Aghnina Wahdini Bangkitkan Kembali Permainan Tradisional Anak-anak Lewat Platform Meta