Membangun kosakata anak tidak selalu harus melalui buku tebal atau aplikasi belajar di layar. Faktanya, momen bermain sederhana di rumah seringkali menjadi ruang belajar terbaik.Anak-anak menyerap kata seperti spons, apalagi jika kata itu dikaitkan dengan emosi, permainan, dan imajinasi.
Penelitian menunjukkan, pembelajaran yang menyenangkan membantu daya ingat dan pemahaman bahasa jauh lebih efektif dibandingkan metode hafalan semata. Dengan kata lain, ketika belajar terasa seperti bermain, kata-kata akan menempel di memori mereka seumur hidup.
Dan, berikut adalah 5 permainan dalam ruangan yang mengubah pengembangan kosakata menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.
1. Permainan "Apa isi tas cerita?"
Salah satu permainan favorit untuk mengasah kosakata adalah “Apa Isi Tas Cerita?”. Permainan ini memadukan imajinasi dengan struktur kalimat yang kompleks.
Caranya mudah, masukkan 4-5 benda acak ke dalam kantong kain, bisa sendok, mainan dinosaurus, bulu, atau kunci. Minta anak mengambil satu per satu dan mengarang cerita berdasarkan benda-benda tersebut.
Kata-kata seperti “misterius”, “ditemukan”, atau “menghilang” akan muncul alami saat mereka merangkai narasi. Selain menambah kosakata deskriptif, permainan ini juga melatih urutan berpikir dan kelancaran bercerita mereka.
2. Perburuan harta karun "Detektif Kata"
Jika ingin menggabungkan fisik dan bahasa, cobalah perburuan harta karun “Detektif Kata”. Tuliskan beberapa kata baru di kertas kecil dan sembunyikan di berbagai sudut rumah.
Setiap kata menjadi petunjuk untuk menemukan kata berikutnya. Setelah semua terkumpul, bantu anak menyusunnya menjadi kalimat rahasia. Aktivitas seperti ini mengaitkan kata dengan penemuan visual dan gerakan tubuh, sehingga memperkuat daya ingat mereka.
Baca Juga: 7 Ide Permainan saat Liburan Sekolah yang Seru dan Mendidik
3. "Camilan dan Eja" dengan Huruf yang Dapat Dimakan
Untuk anak yang suka ngemil, permainan “Camilan dan Eja” bisa menjadi strategi belajar efektif. Gunakan biskuit berbentuk huruf atau potong buah lunak menjadi potongan alfabet.
Sebutkan satu kata, lalu minta anak membangunnya dengan huruf yang dapat dimakan sebelum dimakan. Setelah selesai, ajak mereka menggunakan kata tersebut dalam kalimat. Selain menambah kosakata, permainan ini juga mendorong pola makan sehat dengan cara menyenangkan.
4. Permainan "Cermin Kata Emosi"
Belajar kosakata emosional juga penting untuk membantu anak mengekspresikan perasaan secara jelas. Permainan “Cermin Kata Emosi” sangat efektif untuk itu.
Berdiri bersama di depan cermin, buat ekspresi dramatis seperti tertawa kecil, wajah bingung, atau desahan lega. Ajak anak menebak emosi yang ditunjukkan, lalu sebutkan satu kata yang mewakili perasaan tersebut dan gunakan dalam kalimat.
Permainan sederhana ini mengembangkan empati, kecerdasan emosional, dan kepercayaan diri mereka dalam mengekspresikan perasaan.
5. Tantangan "Lagu-lagu Berima Lucu"
Terakhir, cobalah “Tantangan Lagu Berima Lucu” untuk melatih kesadaran fonetik sekaligus memperkaya kosakata. Pilih lagu anak yang familiar seperti “Twinkle Twinkle Little Star”, lalu ubah liriknya dengan kata-kata berima yang kocak.
Mengganti lirik dengan rima baru melatih anak mengenal pola kata dan suku kata, pondasi penting untuk membaca dan berbicara lancar di masa depan.
Nah Growthmates, jadikan permainan sederhana ini bagian dari hari-hari anak Anda. Karena saat belajar dan bermain berjalan bersama, kata-kata akan tumbuh menjadi bagian dari cerita hidup mereka.
Baca Juga: Kisah Aghnina Wahdini Bangkitkan Kembali Permainan Tradisional Anak-anak Lewat Platform Meta