Tubuh sering kali mencoba mengirimkan tanda peringatan dini saat ada yang salah. Dan terkadang, tanda-tanda tersebut muncul diam-diam di kaki.

Mudah untuk mengabaikan sedikit kesemutan atau sedikit nyeri tumit setelah seharian beraktivitas, tetapi perubahan tertentu pada kaki dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius.

Kaki menopang tubuh sepanjang hari, jadi saat ada yang salah di dalam, kaki cenderung bereaksi terlebih dahulu. Dan, berikut adalah 5 gejala yang perlu Anda perhatikan.

1. Kaki dingin 

Kaki terasa dingin bahkan saat cuaca hangat? Itu bisa jadi tanda sirkulasi darah yang buruk. Saat darah tidak mengalir dengan baik—seperti pada penyakit arteri perifer (PAD)—kaki mulai kehilangan kehangatan.

PAD terjadi saat arteri menyempit karena timbunan lemak, sehingga darah sulit mencapai kaki dan telapak kaki. Terkadang, hal ini juga berhubungan dengan masalah jantung atau diabetes. Masalah tiroid juga dapat menyebabkan kaki dingin, terutama jika kurang aktif (hipotiroidisme).

Ketika tubuh melambat, aliran darah pun melambat, yang menyebabkan rasa dingin yang terus-menerus pada jari-jari kaki.

2. Sensasi kesemutan

Kesemutan atau mati rasa yang terus-menerus pada kaki lebih dari sekadar kaki yang "tertidur." Hal ini dapat dikaitkan dengan kerusakan saraf, yang sering kali disebabkan oleh diabetes. Kondisi ini disebut neuropati diabetik.

Seiring berjalannya waktu, gula darah yang tinggi dapat merusak saraf, mulai dari kaki dan bergerak ke atas. Orang bahkan mungkin tidak merasakan luka atau lepuh, yang dapat berbahaya. Terkadang, kekurangan vitamin terutama B12, atau masalah saraf yang berhubungan dengan alkohol juga dapat muncul dengan cara ini.

Baca Juga: 7 Tanda pada Kaki Ini Bisa Jadi Peringatan Akan Penyakit Berbahaya

3. Nyeri pada tumit yang semakin parah di pagi hari

Nyeri tajam yang menusuk pada tumit tepat setelah bangun tidur sering kali merupakan tanda plantar fasciitis. Ini adalah kondisi di mana jaringan yang menghubungkan tulang tumit ke jari-jari kaki mengalami peradangan.

Meskipun ini terdengar lebih seperti penyakit ortopedi daripada penyakit dalam, pada beberapa orang, peradangan juga dapat dikaitkan dengan masalah autoimun seperti artritis reumatoid atau spondilitis ankilosa. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan peradangan sendi yang meluas, dan terkadang, tumit adalah tempat ceritanya dimulai.

4. Kaki seperti terseret saat berjalan

Menyadari kaki seperti terseret saat berjalan atau tersandung lebih sering dari biasanya dapat mengindikasikan suatu kondisi yang disebut "foot drop". Ini bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan gejala dari sesuatu yang lebih besar—seperti gangguan neurologis.

Foot drop dapat terjadi ketika otot-otot yang mengangkat bagian depan kaki melemah. Kondisi seperti multiple sclerosis, stroke, atau bahkan diskus tulang belakang yang bergeser dapat memengaruhi saraf yang bertanggung jawab untuk pergerakan kaki. Kondisi ini tidak kentara, tetapi merupakan tanda bahaya bahwa sistem saraf perlu diperiksa lebih dekat.

5. Kaki gatal yang terus-menerus muncul

Gatal yang muncul sesekali dapat disebabkan oleh kekeringan atau infeksi jamur. Namun, jika terus-menerus muncul, terutama dengan kulit kemerahan atau pecah-pecah, hal ini dapat mengindikasikan kutu air—infeksi jamur yang umum.

Nah, di sinilah letak rumitnya: Orang dengan diabetes lebih rentan terhadap infeksi tersebut karena kadar gula yang tinggi melemahkan respons imun. Kondisi kulit kronis seperti eksim atau psoriasis juga dapat muncul pertama kali di kaki. Ketika lapisan kulit melemah, iritasi kecil pun perlu mendapat perhatian.

Baca Juga: Ini 8 Manfaat Jalan Kaki Selama 30 Menit Setiap Hari Menurut Riset