Siapa yang tak kenal Bernard Arnault, dia adalah seorang miliarder sukses yang masuk di jajaran orang terkaya di dunia. Namun, kekayaan yang ia miliki tidak datang dari dunia teknologi seperti banyak pengusaha terkaya lainnya, melainkan dari industri barang-barang mewah.

Arnault kini masih masuk lima besar orang terkaya di dunia, dengan catatan kekayaan sebesar $175,9 miliar atau sebesar Rp2.784,89 triliun.

Arnault merupakan bos dari LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton. Ia juga merupakan salah satu pendiri dan sekarang CEO dari perusahaan fesyen mewah yang menaungi merek-merek ternama seperti Louis Vuitton, Tiffany, dan Christian Dior.

Arnault memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengakuisisi merek-merek terkemuka, serta mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai mereka. Ia termasuk orang yang cermat memilih merek-merek yang memiliki potensi besar dan kemudian menerapkan strategi manajemen yang efektif untuk meningkatkan profitabilitas dan citra mereka.

Selain itu, Bernald Arnault juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang visioner dan inovatif. Ia senantiasa mencari peluang baru dan tidak takut untuk mengambil risiko demi mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Hal ini terbukti dari diversifikasi LVMH ke berbagai sektor, termasuk perhotelan, penerbangan, dan teknologi.

Nah, keberhasilan Arnault dalam membangun LVMH menjadi raksasa barang mewah tidak terlepas dari beberapa prinsip hidupnya. Menurut Arnault, ada beberapa fundamental penting yang harus dimiliki dalam mencapai kesuksesan bisnis. Kira-kira apa saja?

Baca Juga: 7 Aturan Elon Musk Terkait Produktivitas Tim dan Perusahaan, Catat!

1. Memiliki visi jangka panjang dalam hidup

Bernard Arnault memiliki visi yang jelas untuk mengembangkan portofolio merek-merek mewah yang kuat dan saling melengkapi. Sebagai seorang pemimpin yang sukses, ia pun kerap menolak mendengarkan kritik dan tetap mengikuti visinya sendiri.

Dia mengerti bahwa dalam bisnis, akan selalu ada suara yang berbeda, namun jika kamu yakin sebuah ide akan berhasil, kamu harus mengikutinya sampai akhir. Percaya pada visimu sendiri adalah kunci untuk mencapai kesuksesan yang luar biasa.

2. Jangan Terobsesi dengan Uang

Salah satu pelajaran berharga dari Bernard Arnault adalah jangan terobsesi dengan uang. Bagi Arnault, fokus utama bukanlah pada keuntungan, melainkan pada strategi yang memungkinkan untuk diterapkan bagi diri sendiri dan orang lain.

Dengan fokus pada produk dan merek serta memastikan bahwa konsumen mengetahui produknya, Arnault membuktikan bahwa uang hanyalah konsekuensi dari pekerjaan yang baik dan bukanlah fokus utama dalam menjalankan bisnis.

Melihat perjalanan Arnault sendiri, dia menjadi salah satu miliarder terbesar di dunia hanya dalam beberapa tahun terakhir, dan orang terkaya di dunia pada usia 74 tahun, nasihatnya terbukti benar adanya.

3. Jangan Memikirkan Diri Sendiri

Arnault menekankan bahwa fokus utamanya adalah pada produk dan merek, bukan diri sendiri. Dia mengerti bahwa strategi bisnisnya harus difokuskan pada desainer dan manajer yang dipimpinnya.

Dalam bisnisnya, Arnault percaya bahwa yang penting adalah mempromosikan mereknya, bukan dirinya sendiri. Kreativitas dan ide-ide harus diubah menjadi realitas bisnis yang dapat dihidupi.

4. Tetap Terhubung dengan Perusahaan

Salah satu kesalahan terburuk dalam kepemimpinan, menurut Arnault, adalah melupakan operasi perusahaan sehari-hari saat berada di puncak dan hanya berfokus pada keuntungan.

Arnault selalu menekankan kepada timnya untuk tetap bersikap seperti pemula dan melihat setiap sudut dan bagian dari perusahaan. Daripada hanya berfokus pada keuntungan, Arnault percaya bahwa seseorang harus tetap terhubung dengan perusahaan dan karyawannya serta mengetahui apa yang terjadi di tingkat akar rumput atau di tingkat paling dasar.  

Menurutnya, hal ini akan memberi mereka gambaran yang lebih baik tentang keseluruhan cara kerja tim dan perusahaan, dan membantu mereka berimprovisasi.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Orang Sulit Kaya Raya Menurut Warren Buffett, Apa Saja?