1. Memiliki visi jangka panjang dalam hidup
Bernard Arnault memiliki visi yang jelas untuk mengembangkan portofolio merek-merek mewah yang kuat dan saling melengkapi. Sebagai seorang pemimpin yang sukses, ia pun kerap menolak mendengarkan kritik dan tetap mengikuti visinya sendiri.
Dia mengerti bahwa dalam bisnis, akan selalu ada suara yang berbeda, namun jika kamu yakin sebuah ide akan berhasil, kamu harus mengikutinya sampai akhir. Percaya pada visimu sendiri adalah kunci untuk mencapai kesuksesan yang luar biasa.
2. Jangan Terobsesi dengan Uang
Salah satu pelajaran berharga dari Bernard Arnault adalah jangan terobsesi dengan uang. Bagi Arnault, fokus utama bukanlah pada keuntungan, melainkan pada strategi yang memungkinkan untuk diterapkan bagi diri sendiri dan orang lain.
Dengan fokus pada produk dan merek serta memastikan bahwa konsumen mengetahui produknya, Arnault membuktikan bahwa uang hanyalah konsekuensi dari pekerjaan yang baik dan bukanlah fokus utama dalam menjalankan bisnis.
Melihat perjalanan Arnault sendiri, dia menjadi salah satu miliarder terbesar di dunia hanya dalam beberapa tahun terakhir, dan orang terkaya di dunia pada usia 74 tahun, nasihatnya terbukti benar adanya.
3. Jangan Memikirkan Diri Sendiri
Arnault menekankan bahwa fokus utamanya adalah pada produk dan merek, bukan diri sendiri. Dia mengerti bahwa strategi bisnisnya harus difokuskan pada desainer dan manajer yang dipimpinnya.
Dalam bisnisnya, Arnault percaya bahwa yang penting adalah mempromosikan mereknya, bukan dirinya sendiri. Kreativitas dan ide-ide harus diubah menjadi realitas bisnis yang dapat dihidupi.
4. Tetap Terhubung dengan Perusahaan
Salah satu kesalahan terburuk dalam kepemimpinan, menurut Arnault, adalah melupakan operasi perusahaan sehari-hari saat berada di puncak dan hanya berfokus pada keuntungan.
Arnault selalu menekankan kepada timnya untuk tetap bersikap seperti pemula dan melihat setiap sudut dan bagian dari perusahaan. Daripada hanya berfokus pada keuntungan, Arnault percaya bahwa seseorang harus tetap terhubung dengan perusahaan dan karyawannya serta mengetahui apa yang terjadi di tingkat akar rumput atau di tingkat paling dasar.
Menurutnya, hal ini akan memberi mereka gambaran yang lebih baik tentang keseluruhan cara kerja tim dan perusahaan, dan membantu mereka berimprovisasi.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Orang Sulit Kaya Raya Menurut Warren Buffett, Apa Saja?