Tak sekadar mewarisi kekayaan keluarga, para anak perempuan konglomerat Indonesia dari generasi penerus kini membuktikan kapabilitas mereka melalui prestasi profesional dan jejak bisnis yang nyata.
Beragam latar belakang dan bidang usaha yang dirintis mencerminkan pergeseran peran di kalangan generasi muda pemimpin dunia usaha Tanah Air. Mereka tak hanya menjaga warisan keluarga, tetapi terus mencipta prestasi baru yang mampu menginspirasi dan memberi dampak sosial luas.
Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (27/12/2025), berikut Olenka ulas deretan pemimpin perempuan dari generasi penerus konglomerat Indonesia yang menorehkan prestasi gemilang di bidangnya masing-masing. Siapa saja mereka?
1. Caroline Riady
Dikutip dari FORTUNE Indonesia, Caroline Riady merupakan generasi ketiga dari keluarga pemilik konglomerasi Grup Lippo. Berbeda dari kebanyakan pewaris bisnis, minat awal Caroline justru tertuju pada dunia pendidikan. Ia menempuh studi di Wheaton College, Illinois, Amerika Serikat, dan meraih gelar Bachelor of Arts di bidang pendidikan sekolah dasar dengan tujuan berkontribusi pada pengembangan pendidikan di Indonesia.
Cucu taipan Mochtar Riady ini memulai karier sebagai guru di Lincoln Elementary School dan kemudian menjadi dosen di Universitas Pelita Harapan. Ia baru bergabung dengan bisnis keluarga pada 2012 sebagai Direktur Eksekutif Rumah Sakit Siloam Hospitals Kebon Jeruk untuk meningkatkan kualitas layanan, sebelum diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur pada 2016 dan menjabat Presiden Direktur Siloam Hospitals Group pada 2019.
2. Arini Subianto
Arini Subianto dikenal sebagai “ratu batu bara” Indonesia. Pada Desember 2025, Forbes kembali menempatkannya dalam daftar perempuan terkaya di Indonesia di posisi ke-33, dengan perkiraan kekayaan mencapai US$2,4 miliar atau sekitar Rp40,30 triliun.
Dikutip dari CNBC Indonesia, Arini mewarisi kerajaan bisnis dari mendiang ayahnya, Benny Subianto, dan sejak 2017 mengambil alih kendali perusahaan induk keluarga, PT Persada Capital Investama.
Di bawah kepemimpinannya, Persada Capital Investama mengelola investasi strategis, termasuk kepemilikan saham di PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (sebelumnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk), serta portofolio di sektor kelapa sawit, properti, kesehatan, dan teknologi. Lulusan Parsons School of Design dan peraih gelar MBA dari Fordham University ini juga terus memperluas investasi ke energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, seperti tenaga surya, biomassa, serta startup teknologi finansial untuk mendorong inklusi keuangan digital.
3. Grace Tahir
Dikutip dari AVN Media, Grace Dewi Riady atau Grace Tahir merupakan putri konglomerat dari pasangan Dato Sri Tahir, pendiri dan pemilik Mayapada Group, serta Rosy Riady, putri Mochtar Riady, pendiri Lippo Group. Latar belakang keluarganya membentang di berbagai sektor bisnis, mulai dari perbankan, properti, pertambangan, media, ritel, hingga layanan kesehatan.
Lahir di Jakarta pada 11 Desember 1976, Grace Tahir memulai karier di bisnis keluarga sebagai Direktur Siloam Hospitals pada 2003–2008 dan kemudian menjabat Direktur Mayapada Hospitals sejak 2008. Selain itu, ia mendirikan startup kesehatan Medico dan dokter.id, menjabat Komisaris Utama PT Maha Properti Indonesia Tbk sejak 2018, serta aktif di industri media melalui Everest Media sebagai kreator konten dan produser podcast.
4. Wirastuty Fangiono
Wirastuty Fangiono merupakan sosok perempuan berpengaruh di sektor agribisnis Indonesia yang jarang tersorot publik. Ia berasal dari keluarga Fangiono, salah satu dinasti bisnis kelapa sawit terbesar di Tanah Air, dan namanya tercatat dalam daftar perempuan terkaya Indonesia versi Forbes, meski memilih berkiprah di balik layar.
Dikutip dari Inilah.com, Wirastuty lahir di Pekanbaru pada 1 Januari 1973 sebagai putri Martias Fangiono, “Raja Sawit”, dan kakak dari Ciliandra Fangiono, CEO First Resources. Dalam bisnis keluarga, ia menjadi pengendali utama PT FAP Agri Tbk yang melantai di BEI pada 2021 dengan konsesi lebih dari 110.000 hektare, serta memiliki kepemilikan saham di First Resources sebagai bagian dari ekspansi global keluarga Fangiono.
5. Jesslyn Widjaja
Jesslyn Widjaja merupakan generasi ketiga dari keluarga konglomerat pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, sekaligus putri dari Franky Oesman Widjaja. Sebagai bagian dari generasi penerus, ia memegang peran strategis dalam menjaga keberlanjutan bisnis keluarga.
Dikutip dari Asia Market, setelah sekitar lima tahun berkarier di sektor keuangan di New York, Jesslyn kembali ke Asia pada 2011 dan bergabung dengan Golden Agri Resources, anak usaha Sinar Mas Group di industri minyak kelapa sawit.
Di perusahaan yang beroperasi di 12 negara ini, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Strategis dan Ketua Komite Keberlanjutan, serta memimpin pengembangan kebijakan Konservasi Hutan Tanpa Deforestasi yang menjadi terobosan pertama di industri sawit.
Baca Juga: Srikandi Pewaris Tahta Konglomerat
6. Fenny Djoko Susanto
Dikutip dari Inilah.com, Feny Djoko Susanto merupakan putri Djoko Susanto, pendiri Grup Alfamart, dan menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sejak 2014.
Dikutip dari profil resminya di Alfamart, ia menempuh pendidikan di Amerika Serikat dan meraih gelar Bachelor of Science di bidang Business Administration dari Ohio State University pada 1997, serta gelar MBA dari Cleveland State University pada 1998.
Kariernya di bisnis keluarga dimulai pada 1999 sebagai Presiden Direktur PT Alfa Mitramart Utama, kemudian memimpin PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk hingga 2014 sebelum menjabat Presiden Komisaris.
Pada 2023, Feny juga ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Lancar Wiguna Sejahtera yang mengelola jaringan Lawson di Indonesia, dan di bawah kepemimpinannya Alfamart berkembang hingga puluhan ribu gerai, mengantarkannya masuk daftar Pengusaha Perempuan Paling Berpengaruh di Asia 2024 versi Forbes Asia.
7. Putri Tanjung
Putri Indahsari Tanjung merupakan putri sulung Chairul Tanjung dan Anita Tanjung, lahir di Jakarta pada 22 September 1996. Dikutip dari berbagai sumber, Chairul Tanjung dikenal sebagai pendiri dan pemilik CT Corp yang membawahi Mega Corp di sektor jasa keuangan, Trans Corp di bidang media, gaya hidup, dan hiburan, serta CT Global Resources yang berfokus pada perkebunan.
Putri Tanjung mulai berbisnis sejak usia 15 tahun dan setelah lulus dari Academy of Art University pada 2019, ia meniti karier di berbagai posisi strategis, termasuk di Kreavi, CT Corp, Trans Digital Lifestyle Group, dan Allo Bank.
Selain aktif di dunia usaha, ia juga pernah menjabat Staf Khusus Presiden Joko Widodo periode 2019–2024 dan terlibat di sejumlah perusahaan media dan digital di bawah naungan CT Corp, seperti Female Daily Network, Mommies Daily, CXO Media, HaiBunda.com, Girls Beyond, beautynesia, hingga Rumah Digital Indonesia.
8. Elaine Low
Putri bungsu konglomerat Low Tuck Kwong, Elaine Low, belakangan menarik perhatian publik setelah menerima hibah sebesar 22 persen atau sekitar 7,33 miliar saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dari sang ayah. Low Tuck Kwong sendiri dikenal sebagai salah satu konglomerat terkaya di Indonesia dan per Desember ini menempati posisi ke-4 sebagai orang etrkaya di Indonesia.
Dikutip dari Tempo, meski berasal dari keluarga konglomerat terkaya di Indonesia, Elaine jarang tampil di publik dan memilih fokus membangun karier bisnis, termasuk memimpin The Farrer Park Company di sektor kesehatan dan gaya hidup.
Elaine Low merupakan lulusan magister The Lee Kuan Yew School of Public Policy dan memimpin Farrer Park Hospital serta One Farrer Hotel di Singapura, selain aktif di asosiasi akuntan profesional.
Ia juga pernah dan masih memegang berbagai posisi strategis, mulai dari direktur perusahaan teknologi Seax, eksekutif di sektor energi terbarukan Metis Energy, hingga pengendali dan penerima manfaat sejumlah entitas investasi serta anak usaha BYAN di Indonesia dan Singapura, termasuk Seax Global Pte Ltd, Singxin Resources Pte Ltd, dan Onward Capital Pte Ltd.
9. Tessa Natalia Hartono
Keluarga Hartono dikenal sebagai salah satu keluarga konglomerat terkaya di Indonesia, dengan Tessa Natalia Hartono sebagai salah satu generasi penerus yang berperan penting. Dikutip dari Forbes, per Desember 2025, Bambang Hartono dan Budi Hartono menempati posisi teratas keluarga terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$43,8 miliar atau Rp739 triliun.
Tessa Natalia Hartono saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Grand Indonesia, pusat perbelanjaan premium terbesar di Jakarta. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai CEO dan advisor perusahaan sejak 2016, pengalaman yang mengantarkannya berperan strategis dalam pengelolaan dan pengembangan Grand Indonesia sebagai salah satu pusat perbelanjaan paling prestisius di Indonesia.
10. Melisa Patricia Tanoko
Dikutip dari Fortune Indonesia, Melisa Patricia Tanoko merupakan anak kedua konglomerat Hermanto Tanoko yang ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), menggantikan kakaknya, Belinda Natalia Tanoko. Penunjukan tersebut dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada Mei 2023, sementara Belinda dipercaya masuk ke jajaran komisaris bersama Hermanto Tanoko.
Melisa dikenal sebagai pribadi yang supel dan gemar belajar, dengan latar belakang pendidikan mumpuni, termasuk meraih dua gelar sarjana dari University of Western Australia pada 2005 serta memperdalam bahasa Mandarin di Shanghai selama enam bulan.
Masih dikutip dari Fortune Indonesia, Melisa memulai kiprahnya di bisnis keluarga sejak 2006 melalui PT Avia Avian Tbk (AVIA), dengan fokus pada pemasaran, penjualan, serta membantu divisi riset dan pengembangan produk. Ia kemudian dipercaya menjadi komisaris di PT Sariguna Primatirta pada 2009, sebelum diangkat sebagai Wakil Direktur Utama pada 2016.
11. Astrid Salim
Astrid Salim merupakan anak bungsu konglomerat Anthony Salim, pemilik dan penerus utama Salim Group yang membawahi sejumlah perusahaan besar seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills.
Grup ini melahirkan berbagai merek populer, antara lain Indomie, Indomilk, Bogasari, hingga Bimoli. Berdasarkan data Forbes per Desember 2024, kekayaan Anthony Salim mencapai US$13,6 miliar dan menempatkannya sebagai orang kelima terkaya di Indonesia.
Dikutip dari Inilah.com, Astrid Salim memegang peran strategis di KMP Private Limited, unit bisnis Salim Group berbasis di Singapura yang berfokus pada sektor peternakan unggas. Perusahaan ini menjadi motor ekspansi Salim Group di sektor unggas di Indonesia, termasuk melalui kerja sama usaha patungan dengan CAB Cakaran Corporation Berhad dari Malaysia, di mana Salim Group menguasai mayoritas saham.
12. Jacqueline Michelle Sampoerna
Dikutip dari dan sampoernafoundation.org, Jacqueline Michelle Sampoerna merupakan putri sulung konglomerat Putera Sampoerna dan saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Putera Sampoerna Foundation.
Ia mengawali karier di perusahaan milik sang ayah, antara lain sebagai Manajer Komunikasi di PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk pada 1994–1996, serta Direktur di Sampoerna Jones Designs pada 1996–1999.
Dikutip dari Tempo, perjalanan karier Jacqueline kemudian berlanjut di Putera Sampoerna Foundation, di mana ia pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Manajemen pada 2001–2006.
Kini, ia lebih aktif di dunia filantropi sebagai chairperson yayasan tersebut, yang awalnya berfokus pada pemberian beasiswa pendidikan dan berkembang menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, perempuan, kewirausahaan, hingga bantuan kemanusiaan.
13. Valencia Tanoesoedibjo
Valencia Tanoesoedibjo merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan Hary Tanoesoedibjo dan Liliana Tanoesoedibjo yang aktif berkiprah di bisnis keluarga melalui MNC Group.
Ia saat ini menjabat sebagai Direktur PT MNC Digital Entertainment Tbk dan PT Media Nusantara Citra Tbk, serta Komisaris di PT MNC Asia Holding Tbk, PT Media Investama Tbk, dan sejumlah entitas lain seperti RCTI, PT Global Land Development, PT Star Media Nusantara, dan PT UGB.
Selain perannya di MNC Group, Valencia juga mengembangkan bisnis pribadinya di berbagai sektor. Ia mengelola The F Thing, Clemence Ellery Fine Jewelry, dan Woolloomooloo Coffee, serta membangun sejumlah merek fesyen dan kecantikan seperti Legitimate, Lovo Clothing, dan Soulyu Beauty.
14. Karen Vandela
Dikutip dari Hot Grid, Karen Vendela Hosea dikenal publik karena kedekatannya dengan artis Boy William, namun ia juga merupakan putri konglomerat Hartono Hosea. Karen berasal dari keluarga pengusaha terpandang dengan bisnis yang tersebar di berbagai sektor, mulai dari otomotif hingga perhotelan.
Hartono Hosea sendiri menjabat sebagai Presiden Direktur Sun Motor, jaringan dealer otomotif di Indonesia, serta memiliki usaha perhotelan, sementara ibu Karen, Margaret Vivi, mengelola bisnis kecantikan dan memegang waralaba Jean Yip dari Singapura.
Dikutip dari Hot Grid, Karen menempuh pendidikan tinggi di The Fashion Institute of Design & Merchandising (FIDM) di Amerika Serikat dan dikenal modis namun sederhana. Selain menjalani bisnis pakaian Liberty Society bersama teman-temannya, yang sempat menjadi merchandise resmi Y20 Indonesia 2022, Karen juga aktif terlibat dalam pengelolaan bisnis keluarga di sektor otomotif, termasuk dealer Mazda dan Sun Motor, yang kerap ia promosikan melalui media sosial.
15. Adinda Bakrie
Dikutip dari AVN Media, Adinda Andarina Bakrie lahir pada 22 Mei 1982. Ia merupakan cucu pendiri Bakrie Group, Achmad Bakrie, sekaligus generasi ketiga penerus bisnis keluarga. Adinda adalah anak pertama dari pasangan Indra Bakrie dan Dotty Suraida Hidayat, serta dikenal sebagai sepupu ipar dari selebritas Nia Ramadhani, istri Ardi Bakrie.
Dalam kehidupan pribadi, Adinda pernah menikah dengan Seng Ho Ong dan dikaruniai dua orang anak, sebelum akhirnya bercerai. Pada 2020, ia menikah kembali dengan Vinny Di Lucia, seorang pelatih jiu jitsu asal Amerika Serikat, dan memiliki seorang putri.
Di luar kehidupan sosialnya, Adinda Bakrie aktif di dunia bisnis. Saat ini, ia menjabat sebagai Presiden EMP Mining Overseas Pte Ltd, anak perusahaan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), lini usaha Bakrie Group yang bergerak di sektor minyak dan gas.
16. Fitria Yusuf
Fitria Yusuf dikenal sebagai sosialita, model, penulis, sekaligus pebisnis. Lahir di Jakarta pada 9 Desember 1982, ia merupakan putri sulung pengusaha Jusuf Hamka, pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Fitria menempuh pendidikan di Australia, Menlo College di Amerika Serikat, serta GS Fame Institute of Business di Jakarta. Karier profesionalnya dimulai sebagai management trainee di Indomobil dan Indosiar, kemudian berkiprah di bidang pemasaran dan media, termasuk sebagai Fashion Editor Majalah Dewi dan Executive Director Ivy Boutique, sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk hingga mengundurkan diri pada Desember 2024.
Dikutip dari Tatler Asia, selain aktif di perusahaan keluarga sebagai Deputy CEO, Fitria Yusuf juga pernah menjabat komisaris Mitra International Resources dan CEO Fifefa International Jakarta, serta membuka OZONE Hotel and Eatery di Jakarta Utara.
Di luar bisnis, ia dikenal sebagai penulis dua buku populer, Little Pink Book: Jakarta Style & Shopping Guide dan Hermès Temptation, yang membahas gaya hidup serta fenomena tas Hermès di Jakarta, sekaligus mendukung berkembangnya bisnis re-selling.
17. Claudia Sondakh
Dikutip dari Bisnis.com, Claudia Sondakh merupakan putri pengusaha Indonesia Peter Sondakh. Berdasarkan data Forbes per Desember 2025, kekayaan bersih Peter Sondakh diperkirakan mencapai US$3,1 miliar atau sekitar Rp51 triliun.
Claudia sendiri dikenal sebagai pendiri Plentyfull Bakery & Deli, bisnis kuliner dengan konsep brunch yang beroperasi di Singapura sejak awal 2020. Sebelum terjun ke industri F&B, ia juga sempat menjalankan bisnis fesyen bernama Robe Raiders, sebuah butik daring barang mewah bekas yang didirikan pada 2011 dan kemudian bergabung dengan platform belanja The Fifth Collection pada 2015.
Selain memiliki latar belakang di industri kuliner, Claudia juga pernah menekuni dunia fesyen. Ia meraih gelar Master of Fine Arts dalam Desain dan Teknologi dari Parsons The New School of Design. Saat ini, ia juga mengelola Plentyfull di Millenia Walk.
Dalam kehidupan pribadi, Claudia menikah dengan Evan Kwee, generasi ketiga pemilik Pontiac Land Group, salah satu konglomerasi properti ternama di Singapura. Keluarga Kwee memiliki sejumlah hotel mewah, seperti Ritz-Carlton Millenia, Conrad Centennial Singapore, dan The Capella Singapore, serta gedung perkantoran Millenia Tower dan Centennial Tower. Kekayaan keluarga Kwee diperkirakan mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp92,5 triliun.
Baca Juga: Deretan Konglomerat yang Berhasil Bawa Brand Lokal Go Internasional