6. Dian Siswarini

Sebagai perempuan pertama yang memimpin Telkom Indonesia, Dian Siswarini mencatat sejarah baru di dunia telekomunikasi nasional. Dengan pengalaman panjang di sektor teknologi, ia mendorong digitalisasi inklusif dan pengembangan ekosistem startup lokal melalui inisiatif seperti Indigo Creative Nation.

Kepemimpinan Dian menegaskan bahwa transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga manusia. Ia mendorong talenta perempuan di bidang STEM dan menjadikan Telkom lebih adaptif terhadap kebutuhan ekonomi digital masa depan.

Baca Juga: 5 Kiat Sukses ala CEO Google untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kepemimpinan

7. Tasya Farasya

Dikenal publik sebagai beauty influencer, Tasya Farasya kini menjelma menjadi pemimpin bisnis kecantikan melalui MOP Beauty. Bersama timnya, ia membangun brand lokal dengan standar global, menonjolkan produk cruelty-free dan berorientasi pada konsumen Indonesia.

Perjalanan Tasya dari konten kreator ke CEO memperlihatkan kekuatan generasi baru perempuan di dunia bisnis kreatif. Ia menggabungkan kepekaan terhadap tren digital dengan strategi branding yang kuat.

8. Dayu Dara Permata

Mantan eksekutif Gojek ini kini menakhodai Pinhome, platform properti digital yang ia dirikan bersama. Dayu Dara dikenal karena visinya mengubah industri properti yang konvensional menjadi lebih efisien dan inklusif lewat teknologi.

Sebagai salah satu pendiri perempuan di sektor proptech, Dara memperjuangkan akses kepemilikan rumah yang lebih adil bagi masyarakat Indonesia. Kepemimpinannya membuat Pinhome tumbuh pesat, menjadi contoh nyata dampak perempuan di dunia startup teknologi.

9. Suzy Hutomo

Sebagai pendiri The Body Shop Indonesia bersama suaminya sejak 1992, Suzy Hutomo adalah pionir dalam menggabungkan bisnis dengan aktivisme lingkungan. Lulusan National University of Singapore ini membawa nilai etika, keberlanjutan, dan keadilan sosial dalam setiap aspek bisnisnya.

Selain memimpin jaringan puluhan gerai The Body Shop di Indonesia, Suzy aktif sebagai aktivis lingkungan dan anggota dewan di berbagai LSM seperti Greenpeace, KEHATI, dan Yayasan Kopernik. Ia membuktikan bahwa bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan bukan hanya idealisme, tapi strategi jangka panjang yang nyata.

Baca Juga: Mengenal Sosok Nagita Slavina: Dari Aktris hingga Jadi CEO RANS Entertainment