Di tengah lanskap bisnis Indonesia yang makin kompetitif, perempuan kini tak lagi sekadar menjadi penggerak di balik layar. Namun, mereka berdiri di garis depan, memimpin perusahaan besar dan mengubah arah industri. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mampu mendefinisikan ulang makna kepemimpinan.
Dari ruang rapat korporasi hingga panggung startup teknologi, inilah 15 perempuan inspiratif Indonesia yang membuktikan bahwa bisnis bisa tumbuh seiring nilai-nilai keberlanjutan dan kemanusiaan. Lewat tangannya, bisnis yang mereka pimpin mampu melesat signifikan.
1. Maya Watono
Sebagai Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney sejak akhir 2024, Maya Watono menjadi simbol transformasi di sektor pariwisata nasional.
Latar belakangnya di industri kreatif dan komunikasi menjadikannya sosok yang lincah membaca perubahan pasar pariwisata pascapandemi. Di bawah kepemimpinannya, InJourney berfokus pada strategi pemulihan destinasi, sinergi BUMN pariwisata, serta penguatan citra pariwisata Indonesia di kancah global.
Maya dikenal sebagai figur muda yang membawa sentuhan baru dalam tata kelola BUMN. Ia menekankan pentingnya storytelling dalam pariwisata dan menggagas inisiatif “destination branding” yang berorientasi pada pengalaman dan keberlanjutan.
Baca Juga: 10 Perempuan Inspiratif yang Mengukir Jejak di Dunia Jurnalistik Indonesia
2. Febriany Eddy
Menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy berhasil mematahkan stereotip bahwa industri tambang hanya untuk laki-laki. Di bawah kepemimpinannya, Vale mendorong transisi menuju pertambangan hijau dengan fokus pada dekarbonisasi dan ekonomi sirkular.
Ia juga memperjuangkan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan dengan memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang. Febriany memimpin dengan keseimbangan antara hasil bisnis dan nilai sosial.
Dirinya percaya bahwa keberlanjutan bukan sekadar jargon, tetapi keharusan agar perusahaan tetap relevan dalam lanskap global. Sosoknya menginspirasi banyak profesional muda, terutama perempuan, untuk berani menembus industri berat dengan perspektif baru.
Baca Juga: Deretan Perempuan Inspiratif di Bidang Sastra
3. Sandra Sunanto
Dikenal luas sebagai pemimpin di industri perhiasan, Sandra Sunanto telah membawa Hartadinata Abadi Tbk menjadi pemain besar di sektor logam mulia. Sejak menjabat sebagai Presiden Direktur pada 2017, ia menavigasi perusahaan melewati volatilitas harga emas global, sekaligus memperkuat rantai pasok lokal agar lebih mandiri.
Sandra juga dikenal berani berinovasi dengan digitalisasi bisnis perhiasan, memperkenalkan platform e-commerce dan konsep butik modern. Kepemimpinannya menunjukkan bahwa perempuan tak hanya memiliki kepekaan estetika, tapi juga ketajaman strategi bisnis yang kuat dalam industri tradisional.
4. Connie Ang
Connie Ang menakhodai salah satu perusahaan multinasional terbesar di sektor konsumsi cepat saji (FMCG), Danone Indonesia. Di bawah arahannya, perusahaan ini tak hanya fokus pada pertumbuhan pasar, tapi juga mendorong inisiatif keberlanjutan seperti pengelolaan limbah plastik, pemberdayaan petani susu, dan gizi anak Indonesia.
Sebagai pemimpin yang humanis, Connie percaya bahwa bisnis besar harus berkontribusi bagi masyarakat. Di tengah tantangan global dan perubahan perilaku konsumen, ia berhasil menjaga relevansi Danone di pasar lokal dengan menonjolkan nilai kesehatan dan lingkungan.
Baca Juga: 6 Atlet Panjat Tebing Perempuan Indonesia yang Bikin Bangga
5. Shinta Widjaja Kamdani
Sebagai pemimpin generasi ketiga Sintesa Group, Shinta Widjaja Kamdani merupakan sosok yang memadukan tradisi bisnis keluarga dengan visi masa depan berkelanjutan. Di bawah kepemimpinannya, Sintesa Group berkembang di berbagai lini strategis, yakni energi, properti, manufaktur, dan konsumsi.
Selain sebagai pelaku bisnis, Shinta juga dikenal aktif di berbagai organisasi internasional seperti B20 dan W20, memperjuangkan keterlibatan perempuan di ekonomi global. Ia menjadikan kepemimpinan sebagai panggilan untuk menciptakan dampak sosial, bukan sekadar keuntungan.
6. Dian Siswarini
Sebagai perempuan pertama yang memimpin Telkom Indonesia, Dian Siswarini mencatat sejarah baru di dunia telekomunikasi nasional. Dengan pengalaman panjang di sektor teknologi, ia mendorong digitalisasi inklusif dan pengembangan ekosistem startup lokal melalui inisiatif seperti Indigo Creative Nation.
Kepemimpinan Dian menegaskan bahwa transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga manusia. Ia mendorong talenta perempuan di bidang STEM dan menjadikan Telkom lebih adaptif terhadap kebutuhan ekonomi digital masa depan.
Baca Juga: 5 Kiat Sukses ala CEO Google untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kepemimpinan
7. Tasya Farasya
Dikenal publik sebagai beauty influencer, Tasya Farasya kini menjelma menjadi pemimpin bisnis kecantikan melalui MOP Beauty. Bersama timnya, ia membangun brand lokal dengan standar global, menonjolkan produk cruelty-free dan berorientasi pada konsumen Indonesia.
Perjalanan Tasya dari konten kreator ke CEO memperlihatkan kekuatan generasi baru perempuan di dunia bisnis kreatif. Ia menggabungkan kepekaan terhadap tren digital dengan strategi branding yang kuat.
8. Dayu Dara Permata
Mantan eksekutif Gojek ini kini menakhodai Pinhome, platform properti digital yang ia dirikan bersama. Dayu Dara dikenal karena visinya mengubah industri properti yang konvensional menjadi lebih efisien dan inklusif lewat teknologi.
Sebagai salah satu pendiri perempuan di sektor proptech, Dara memperjuangkan akses kepemilikan rumah yang lebih adil bagi masyarakat Indonesia. Kepemimpinannya membuat Pinhome tumbuh pesat, menjadi contoh nyata dampak perempuan di dunia startup teknologi.
9. Suzy Hutomo
Sebagai pendiri The Body Shop Indonesia bersama suaminya sejak 1992, Suzy Hutomo adalah pionir dalam menggabungkan bisnis dengan aktivisme lingkungan. Lulusan National University of Singapore ini membawa nilai etika, keberlanjutan, dan keadilan sosial dalam setiap aspek bisnisnya.
Selain memimpin jaringan puluhan gerai The Body Shop di Indonesia, Suzy aktif sebagai aktivis lingkungan dan anggota dewan di berbagai LSM seperti Greenpeace, KEHATI, dan Yayasan Kopernik. Ia membuktikan bahwa bisnis yang berorientasi pada keberlanjutan bukan hanya idealisme, tapi strategi jangka panjang yang nyata.
Baca Juga: Mengenal Sosok Nagita Slavina: Dari Aktris hingga Jadi CEO RANS Entertainment
10. Anandita Makes
Sebagai Chief Strategy Officer di Plataran, Anandita Makes memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan antara bisnis hospitality dan konservasi alam. Di bawah strategi yang ia rancang, Plataran menjadi contoh perusahaan pariwisata yang berfokus pada keberlanjutan dan warisan budaya Indonesia.
Anandita dikenal karena kemampuannya menjembatani nilai bisnis dan pelestarian lingkungan. Ia menjadi wajah baru perempuan di industri hospitality, membawa perspektif bahwa kemewahan sejati hadir ketika alam dan budaya dihormati.
11. Imelda Harsono
Di industri gas industri yang sarat teknologi dan risiko tinggi, Imelda Harsono tampil menonjol dengan pendekatan strategisnya. Sebagai Chief of Risk, Technology & Compliance di Samator Indo Gas, ia memastikan operasional berjalan aman sekaligus berkelanjutan.
Imelda juga dikenal aktif di jaringan profesional internasional dan program pemberdayaan perempuan di bidang sains dan teknologi. Kepemimpinannya menjadi bukti bahwa perempuan memiliki peran penting dalam industri vital seperti energi dan manufaktur.
Baca Juga: Mengulik Rahasia Sukses CEO 2025: Bangun Sebelum Dunia Bergerak
12. Kusuma Ida Anjani
Sebagai generasi penerus Mustika Ratu, Kusuma Ida Anjani membawa napas baru pada salah satu merek kecantikan legendaris Indonesia. Ia mengarahkan perusahaan untuk beradaptasi dengan tren modern, tanpa meninggalkan akar budaya dan kearifan lokal.
Di bawah arahannya, Mustika Ratu memperkuat posisinya di pasar kecantikan alami dengan fokus pada pemberdayaan perempuan di rantai pasok. Kusuma percaya bahwa kecantikan sejati berasal dari keseimbangan antara bisnis, tradisi, dan tanggung jawab sosial.
13. Handayani
Sebagai Direktur Bisnis Konsumer di bank terbesar Indonesia, Handayani memainkan peran penting dalam memperluas inklusi keuangan. Ia berperan dalam digitalisasi layanan BRI, menjangkau nasabah hingga pelosok daerah melalui platform digital dan produk mikro.
Kepemimpinannya menekankan inovasi yang inklusif. Handayani dikenal sebagai sosok yang visioner dan berorientasi pada masyarakat, membuktikan bahwa sektor keuangan juga dapat menjadi wadah bagi perubahan sosial.
14. Lilis Mulyawati
Lilis Mulyawati memimpin PT Duta Intidaya Tbk, perusahaan ritel pemegang merek Watsons di Indonesia. Di tengah ketatnya persaingan industri ritel, ia berhasil mempertahankan pertumbuhan melalui digitalisasi, layanan omnichannel, dan strategi ekspansi yang terukur.
Baca Juga: 12 Tokoh Perempuan Inspiratif di Bidang Pendidikan
Sebagai salah satu penerima Indonesia Inspiring Women Awards 2025, Lilis menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan memiliki peran besar dalam sektor konsumen. Ia menunjukkan bagaimana intuisi bisnis dan ketajaman analisis bisa berpadu untuk menjaga daya saing merek internasional di pasar lokal.
15. Svida Alisjahbana
Sebagai pewaris dan penerus kerajaan media Femina Group, Svida Alisjahbana telah mengubah perusahaan yang dulu berbasis cetak menjadi pemain penting di dunia media digital dan gaya hidup. Ia memimpin transformasi besar-besaran menuju platform digital, event, dan konten kreatif yang relevan dengan generasi baru perempuan Indonesia.
Svida dikenal dengan visinya yang progresif dengan membangun ekosistem media yang memberdayakan perempuan dan mendorong diskursus sosial yang inklusif. Di tangannya, Femina bukan sekadar media gaya hidup, tetapi juga simbol evolusi perempuan modern dalam ruang publik.