Dunia ekonomi sedang menghadapi berbagai ketidakpastian dan ancaman resesi. Meskipun Indonesia memiliki probabilitas resesi yang lebih kecil dibandingkan negara lain, dampaknya pun tetap terasa. Mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi hingga peningkatan pengangguran akibat masifnya PHK (pemutusan hubungan kerja) secara massal.
Salah satu cara bertahan di tengah kondisi ekonomi saat ini adalah tetap menghemat uang. Sejak kecil, kita memang sudah diajarkan untuk berhemat dengan cara menabung. Namun tak dipungkiri, kebiasaan baik tersebut terasa berat dilakukan bagi sebagian orang.
Berikut ini dirangkum dari laman Forbes, Selasa (6/5/2025), sepuluh cara cerdas dan realistis untuk menghemat yang bisa kamu terapkan demi dompet aman.
Baca Juga: 7 Tips Atasi Lonjakan Tagihan Listrik, Dijamin Bikin Hemat!
-
Lacak Pengeluaran
Langkah pertama untuk menghemat lebih banyak uang adalah mengetahui kebiasaan belanja. Lacak setiap rupiah yang kamu belanjakan sepanjang bulan dan kategorikan berdasarkan jenis pengeluaran. Setelah mengetahui berapa banyak yang kamu belanjakan di setiap kategori, akan mudah untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
-
Buat Anggaran
Sulit untuk menghindari pengeluaran berlebihan tanpa adanya anggaran yang tepat. Oleh karena itu, kamu harus mulai menganggarkan pendapatan untuk menghindari pengeluaran berlebihan dan meningkatkan tabunganmu.
Aturan penganggaran yang umum adalah aturan 50-30-20, di mana kamu mengalokasikan setengah dari pendapatan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. Namun, kamu dapat memulai dengan tingkat tabungan yang lebih rendah atau menetapkan jumlah tertentu sebagai tujuan tabunganmu.
-
Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Hindari membuang-buang uang untuk produk atau layanan yang tidak memberikan nilai apa pun atau banyak bagi kehidupan sehari-hari.
Misalnya, jika kamu berlangganan paket telepon seluler yang sangat mahal atau sering makan di luar, pertimbangkan untuk mencari alternatif yang lebih murah untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk hal-hal yang benar-benar penting.
-
Tetapkan Tujuan untuk Diri Sendiri
Menemukan motivasi atau melacak kemajuan dalam upaya menabung bisa jadi sulit jika tidak menentukan tujuanmu. Itulah mengapa penting untuk mengetahui tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
-
Lunasi Utang Sesegera Mungkin
Semakin lama melunasi utang, semakin banyak uang yang akan kamu simpan di kantong bank, bukan di tabungan. Pertimbangkan untuk menggunakan strategi pelunasan utang agar terbebas dari utang sesegera mungkin.
-
Simpan Pendapatan Tak Terduga
Setiap kali memperoleh pendapatan tak terduga, seperti hadiah uang tunai dari teman atau penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan, pertimbangkan untuk mengalokasikannya untuk memperkuat tabunganmu.
Baca Juga: 5 Ide Kegiatan Seru dan Tetap Hemat di Akhir Pekan, Intip Yuk!
-
Bawa Bekal Makan Siang
Makan siang di luar mungkin praktis, tetapi itu bukanlah pilihan yang ekonomis. Jadi, bawalah bekal makan siang sebanyak mungkin untuk mengurangi pengeluaran makanan lebih jauh. Jika tidak punya banyak waktu, persiapan makan siang memungkinkanmu menyiapkan beberapa makan siang sekaligus.
-
Jual Apapun yang Tidak Dibutuhkan
Jual barang-barang yang tidak lagi kamu butuhkan untuk merapikan rumah dan mendapatkan uang tambahan. Kamu dapat menyelenggarakan obral garasi atau menjual barang-barang bekas Anda secara daring di platform seperti Facebook Marketplace atau eBay.
-
Hindari Pembelian Impulsif
Salah satu kesalahan finansial terbesar yang dapat kamu lakukan adalah menghabiskan uang untuk barang atau jasa yang tidak diinginkan atau butuhkan. Sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu, sebaiknya tunggu beberapa hari terlebih dahulu. Manfaatkan masa tenang ini untuk meneliti produk dan pertimbangkan dengan saksama apakah produk tersebut layak untuk mengeluarkan uang.
Baca Juga: 7 Peluang Karier di Era Digital untuk Generasi Z
-
Gunakan Sistem Penganggaran Amplop Kas
Sistem penganggaran amplop tunai adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari pengeluaran berlebihan dan menghemat lebih banyak uang. Sistem ini secara fisik membatasi jumlah uang yang dapat kamu belanjakan pada kategori pengeluaran tertentu.
Pendekatan tradisional metode penganggaran ini mengharuskan kamu menggunakan uang tunai dan amplop fisik, tetapi banyak aplikasi saat ini yang memungkinkanmu meniru sistem ini secara digital.
Semoga bermanfaat!