Perubahan gaya hidup dan tren media sosial kian memengaruhi pilihan masyarakat dalam merawat kulit dan wajah. Hal ini diungkapkan dr. Angelia Lie, COO Derma Express Indonesia.
Menurutnya, masalah kulit sangat dipengaruhi usia. Pada rentang 20–30 tahun, jerawat menjadi keluhan utama, sedangkan di usia 30–40 tahun ke atas, flek hitam lebih mendominasi.
Baca Juga: 6 Rahasia Kecantikan Tradisional Jepang yang Bisa Anda Coba di Rumah
“Jadi masalah kulit itu dinamis, berbeda di setiap fase kehidupan,” jelas dr. Angel kepada Olenka saat acara pembukaan store Derma Express di Bekasi, pada (27/08/2025).
Tren kecantikan juga dipengaruhi budaya selfie dan filter media sosial. Banyak pasien kini meminta wajah terlihat lebih tirus atau mulus tanpa noda. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Derma Express menawarkan tiga jenis treatment utama, yakni botox rahang, mesolipo pipi depan, dan filler dagu.
Baca Juga: Buka Cabang ke-22 di Bekasi, Derma Express Hadirkan Perawatan Kulit Modern dengan Promo Spesial
Meski begitu, dr. Angel mengingatkan tidak semua permintaan bisa dipenuhi. “Kalau pasien bawa foto hasil filter dan minta dibuat sama persis, kami harus jujur. Ada yang bisa, ada yang tidak realistis,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya pemahaman pasien terhadap batas hasil perawatan. Misalnya, treatment tarik benang hanya efektif untuk mengangkat kulit kendur, bukan membuat wajah otomatis tirus.
Baca Juga: 5 Bahan yang Perlu Diperhatikan saat Membeli Produk Kecantikan Korea
Oleh karena itu, ia berpesan kepada generasi muda untuk tidak terjebak Fear Of Missing Out (FOMO). Jangan melakukan treatment karena ikut-ikutan tren, namun harus disesuaikan berdasarkan kebutuhan.
“Uang itu susah dicari, jangan dihabiskan untuk treatment yang tidak perlu. Konsultasi dulu. Di Derma Express, konsultasi gratis, jadi pasien bisa tahu perawatan yang benar-benar sesuai,” tutupnya.