Presiden Rusia Vladimir Putin turut berbelasungkawa atas bencana alam banjir dan longsor yang meluluhlantakan sejumlah kawasan di Pulau Sumatera seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Putin turut prihatin dan berduka cita atas korban jiwa yang berjatuhan serta kerusakan parah imbas bencana alam besar itu.
Baca Juga: Purbaya Siap Gelontorkan Dana Darurat untuk Penanganan Bencana Alam di Sumatera
“Yang Terhormat Bapak Presiden (Prabowo Subianto) terimalah ucapan belasungkawa yang mendalam terkait jatuhnya banyak korban jiwa serta kerusakan berskala besar akibat banjir di bagian utara Pulau Sumatera,” kata putin via unggahan Instagram resmi Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, @rusemb_indonesia dilansir Senin (1/12/2025).
Putin berharap wilayah terdampak segera pulih dan masyarakat dapat kembali menjalani kehidupan secara normal, aman, dan sejahtera.
“Rusia turut berduka cita bersama mereka yang kehilangan keluarga dan kerabat, serta berharap daerah-daerah terdampak dapat secepatnya pulih,” lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo dalam Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Jumat (28/11/2025), juga menyampaikan doa dan harapan bagi warga Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Kita berdoa agar mereka senantiasa dilindungi oleh Yang Maha Kuasa, diringankan duka dan penderitaannya,” ujar Prabowo.
Prabowo menegaskan pemerintah bergerak cepat sejak hari pertama bencana. Bantuan dikirim melalui jalur darat dan udara, meski terkendala cuaca ekstrem serta akses yang terputus di sejumlah lokasi.
“Kondisinya sangat berat. Banyak yang terputus, cuaca pun tidak memungkinkan. Helikopter dan pesawat kita kadang sulit mendarat,” ungkapnya.
Pada hari yang sama, pemerintah kembali mengirim bantuan dan logistik dengan pesawat angkut TNI.
“Tadi pagi kita berangkatkan tiga pesawat Hercules C-130 dan satu pesawat A-400. Kita terus mendukung kebutuhan mereka di lapangan,” kata Prabowo.
Baca Juga: Bantuan DMC Dompet Dhuafa untuk Warga Korban Banjir di Pulau Sumatera
Ia menegaskan bencana ini menjadi pengingat bahwa dunia tengah menghadapi tantangan besar terkait perubahan iklim, pemanasan global, dan kerusakan lingkungan.
“Ini tantangan yang harus kita hadapi bersama,” ujarnya