Dari aspek ekologi kata Ika ada sejumlah keuntungan yang didapat dari kebijakan tersebut, salah satu keuntungan paling nyata adalah mengurangi kerusakan lingkungan seperti erosi tanah, pencemaran air, dan hilangnya habitat alami yang selama ini terjadi akibat kegiatan tambang ilegal.

Tak hanya itu penutupan tambang-tambang tersebut kata dia juga berimbas pada penurunan polusi udara. Udara sekitar kawasan tambang menjadi lebih bersih karena berkurangnya debu dan aktivitas tambang dan kendaraan berat.

"Sementara kerugian dari  aspek ekologi itu tidak ada kerugian langsung dari aspek ini,  justru penutupan ini untuk memulihkan kondisi lingkungan yang rusak akibat tambang ilegal," tuturnya. 

Apabila ditinjau dari aspek ekonomi, penutupan tambang ini juga membawa sederet manfaat menguntungkan, penyetopan operasi tambang itu lanjut Ika dapat mencegah kerugian ekonomi jangka panjang yang disebabkan perusakan infrastruktur jalan dan jembatan yang mahal untuk diperbaiki. Tak hanya itu kebijakan itu juga turut menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi sumber penghidupan berkelanjutan bagi masyarakat.

Di sisi lain, kebijakan ini juga membawa dampak buruk yang merugikan masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup pada pekerjaan ini. Mereka jelas mengalami kesulitan ekonomi dan kehilangan mata pencaharian sementara. Tak hanya itu, kerugian lainnya adalah proyek-proyek infrastruktur lokal terganggu karena kesulitan mendapat bahan baku material tambang, yang juga menyebabkan kenaikan harga material.

"Sementara dari pandangan aspek sosial, keuntungannya itu meliputi:  mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kendaraan tambang berat yang selama ini terjadi, sehingga menurunkan angka kecelakaan dan korban jiwa dan memberikan kenyamanan kepada warga sekitar dari polusi dan kerumunan kendaraan tambang," ucapnya. 

"Untuk kerugian dari aspek sosial adalah munculnya konflik sosial akibat penutupan ini karena ketergantungan masyarakat pada aktivitas tambang ilegal sebagai sumber pendapatan. Ditambah lagi beberapa warga merasa keberatan karena kehilangan pekerjaan tanpa adanya solusi pengganti yang memadai," pungkasnya.