Unilever Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan domestik sebesar 24,7% di kuartal pertama 2024 dibandingkan Q4 2023, melemah 4,7% dibandingkan Q1 2023. Penjualan Bersih tercatat Rp10,1 triliun dengan Laba Bersih Rp1,4 triliun. Sementara itu, Laba Sebelum Pajak (PBT) meningkat sebesar 131 basis points dibanding tahun lalu menjadi sebesar 18,4%, dan 844 basis points vs kuartal terakhir.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengatakan bahwa pihaknya mencatat adanya peningkatan kinerja keuangan Perseroan termasuk pertumbuhan dari sisi volume dan margin. Dirinya yakin akan kemampuan Perseroan untuk membawa bisnis kembali bertumbuh. Tercatat, Marjin Kotor meningkat sebesar 61 basis points dibanding tahun lalu menjadi 49,9%, +156 bps vs Q4 2023. Pertumbuhan Laba Bersih +3,1% dibandingkan tahun lalu, didorong oleh peningkatan Marjin Kotor dan biaya jasa yang lebih rendah.
Baca Juga: Tumbuh Lebih dari 30%, Laba Pegadaian Sentuh Angka Rp1,4 Triliun di Kuartal I/2024
"Tingkat penjualan bulan Maret di channel utama kami telah pulih kembali ke level Q3 2023 dan pangsa pasar month-on-month kami terus meningkat jika dibandingkan dengan posisi terendah pada Desember 2023. Perseroan juga berhasil mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di lebih dari 80% kategori di mana kami beroperasi. Hasil positif ini merupakan upaya dari eksekusi prioritas strategis Perseroan yang dilakukan dengan efektif," terangnya, dikutip Selasa (30/4/2024).
Ke depan, Benjie Yap menegaskan bahwa Unilever Indonesia akan tetap fokus mendorong pertumbuhan dan kemajuan bisnis, sejalan dengan komitmen untuk menghasilkan bisnis yang konsisten, menguntungkan, kompetitif, dan bertanggung jawab. Setidaknya, ada lima poin yang akan dilakukan Unilever Indonesia, yakni (1) memperkuat merek utama; (2) menciptakan pasar; (3) memperkuat eksekusi di market; (4) meningkatkan dampak bisnis; serta (5) keberlanjutan dalam inti bisnis.
"Berfokus pada Power Brands, kami terus memperkuat merek utama kami yang berkontribusi hampir 80% dari penjualan kami. Pada kuartal ini, kami mengoptimalkan momentum hari raya melalui kampanye yang relevan melalui dua brand kami, yaitu Bango dan Royco. Kami juga meluncurkan varian baru Tin & Zaitun di bodywash Lifebuoy," terang Benjie Yap.
Dia melanjutkan, "Untuk mendukung inovasi brand-brand kami, kami terus memastikan tingkat investasi belanja iklan kami memadai. Pada kuartal satu tahun ini kami meningkatkan belanja iklan sebesar 107 basis points ke tingkat penjualan 9,0%."
Selain fokus pada pengembangan bisnis, Unilever Indonesia juga berfokus pada upaya keberlanjutan yang terdiri dari empat hal penting: Iklim, Plastik, Alam, dan Mata Pencaharian. Menurut Benjie Yap, pihaknya akan fokus pada target jangka pendek guna mendorong lebih banyak dampak positif dari program keberlanjutan Unilever Indonesia.
"Salah satu pencapaian kami pada tahun 2023 adalah berhasil mengumpulkan & memproses lebih dari 56.000-ton plastik, lebih dari 100% plastik yang digunakan untuk menjual produk kami sepanjang tahun," pungkasnya.