Wanita yang menjadi Nomine Creator of The Year TikTok Awards Indonesia 2024 ini juga menyampaikan, konten storytelling juga bisa menjadi sebuah unique selling point (USP).

Ia menuturkan, banyak calon konsumen menganggap cerita dan nilai emosional di balik sebuah produk merupakan sebuah nilai sebuah produk yang sangat berharga.

"Dulu, jika unique selling point itu adalah produk, sekarang menurut aku unique selling point-nya adalah cerita. Baju menjadi mempunyai nyawa dengan cerita yang ada di baliknya," ujarnya.

Christie juga bilang, konten storytelling yang baik untuk konten harus berupa cerita yang menghibur, dapat dipercaya, mengedukasi, terorganisir, relatable serta mudah diingat atau memorable dengan audiens.

Teknik storytelling dalam membuat konten media sosial, kata Christie, bukan hanya strategi untuk meningkatkan engagement, tetapi juga cara untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens

“Dengan membuat konten storytelling dengan cerita yang baik, kita tidak hanya berbagi informasi, tetapi juga membangun ikatan emosional dengan audiens,” ujar Christie.

“Karena kan dari situ cerita-cerita atau storytelling orang merasa lebih relate dan itu lebih besar, lebih powerful impact-nya untuk daya beli. Terus termasuk, ya bukan cuma traffic sih, traffic, awareness, sampai conversion ke sales pun juga semua berpengaruh dari konten,” tandas Christie.

Baca Juga: Cuan di Noice: Berdayakan Konten Kreator Dulang Cuan Lewat Monetisasi Konten