Growthmates, berapa usiamu saat ini? Jika kamu sudah menginjak usia 40-an maka idealnya finansialmu sudah tertata baik, lho. Banyak yang beranggapan bahwa usia 40-an merupakan usia mapan, namun tak jarang juga yang mengalami kegagalan keuangan pada usia ini.
Di usia ini, untuk fokus pada manajemen keuangan itu tidak mudah dilakukan. Kompleksitas pengeluaran dapat menimbulkan masalah baru, seperti dana tidak cukup untuk memenuhi keperluan hingga terlilit utang dan tidak mampu membayarnya.
Karenanya, jika kamu sudah menginjak usia 40 atau akan segera menginjak usia 40, sebaiknya kamu perlu melakukan financial checklist untuk mencegah kesalahan dan merencanakan masa depan dengan matang.
Penasaran seperti apa? Berikut sejumlah saran financial checklist pada usia 40-an menurut Faculty Head Sequis Quality Empowerment, Yan Ardhianto, AWP, RFP, IPP. Yuk simak!
1. Sudah Siapkan Dana Pensiun?
Yan Ardhianto menuturkan, pada usia 40-an, bukan lagi saat untuk Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa khawatir lifestyle tertinggal dari orang lain. Uang bisa habis tergerus demi memenuhi keinginan menjadi seperti orang lain.
Hal bijak yang justru harus kamu lakukan adalah merencanakan pensiun. Menyiapkan dana pensiun dapat dilakukan dengan mengikuti program tabungan pensiun di bank, berinvestasi untuk mengoptimalkan dana pensiun, seperti investasi di obligasi, reksadana atau program dana pensiun atau DPLK pribadi dari lembaga keuangan bank atau dari perusahaan asuransi.
Kamu dapat memilih salah satu program atau melakukan diversifikasi dalam berbagai aset untuk mengurangi risiko fluktuasi pasar. Terutama jika melalui instrumen investasi.
Sequis bisa membantu Anda menyiapkan masa pensiun dengan Asuransi Retirement Life Plan yang memiliki manfaat pensiun 100% dari Uang Pertanggungan jika Tertanggung tetap hidup pada usia pensiun berdasarkan plan yang dipilih, manfaat meninggal dunia hingga 200% jika Tertanggung meninggal dunia dalam masa pertanggungan asuransi, dan terdapat nilai tunai selama masa perlindungan.
“Jika saat pensiun, Anda ingin tetap dapat hidup nyaman seperti masa sekarang, tidak cukup hanya mengandalkan sisa tabungan atau BPJS Tenaga Kerja. Saat usia produktif dan sudah memiliki pendapatan, sebaiknya Anda sudah mempersiapkan dana pensiun. Dapat dimulai dengan mengalokasikan 10% hingga 20% setiap bulan untuk tabungan pensiun. Naikkan terus persentasenya jika ada tambahan pendapatan, seperti mendapat bonus, kenaikan gaji, atau dari pendapatan lainnya,” tutur Yan Ardhianto.
Baca Juga: Sequis Financial dan Bank ICBC Indonesia Luncurkan Produk Asuransi Tradisional
2. Sudah berasuransi?
Dikatakan Yan Ardhianto, saat memasuki usia 40-an, umumnya risiko kesehatan juga makin meningkat sehingga perlu menyiapkan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan sejak usia masih produktif dan masih sehat agar jika terkena risiko sakit, bisa segera mendapatkan pengobatan medis dan finansial keluarga juga tidak terganggu.
3. Siapkan Dana Darurat
Dana darurat fungsinya untuk persiapan jika harus dihadapkan pada situasi tidak terduga, seperti tagihan mendadak, kehilangan pekerjaan, atau perawatan medis mendesak.
Dikatakan Yan Ardhianto, dana darurat akan terasa manfaatnya saat nanti kamu membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar tanpa perlu meminjam atau menggadaikan barang juga tidak perlu mencairkan dana investasi. Karenanya, Yan menyarankan untuk menyisihkan minimal 10% untuk dana darurat. Minimal dana darurat di tabungan sebesar 3-6 kali gaji yang dimiliki.
4. Cek Utang!
Salah satu yang membuat banyak orang sulit meningkatkan kesejahteraan karena memiliki kebiasaan berutang konsumtif. Jika kamu bermaksud berutang, rumuskan cara mengembalikan uangnya. Misalnya, persediaan uang untuk mencicil selama waktu yang ditentukan, apakah suku bunga bersifat tetap atau fluktuatif, tingkat inflasi yang selalu meningkat.
Baca Juga: Kiat Jitu Menjaga Kesehatan saat Memasuki Usia 40-an
Pesan Yan, jika memiliki utang, bayarlah sesuai tanggal tagihan agar tidak terkena denda. Jangan bayar utang dengan metode minimum payment, tetapi sesuai nominal tagihan atau lunasi jika memiliki kelebihan dana.
“Kita perlu mengelola utang untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga dan menjaga reputasi finansial di mata kreditur jika suatu hari membutuhkan fasilitas kredit dari lembaga keuangan. Hal ini karena status utang dapat di cek di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh OJK,” saran Yan.
5. Sudah Siapkan Dana Pendidikan Anak?
Jika kamu memiliki anak maka perlu membuat perencanaan dana pendidikan. Alokasikan 10% dari pendapatan dan tambah terus persentasenya karena biaya pendidikan bersifat fluktuatif.
Salah satu cara memenuhi dana pendidikan dapat memanfaatkan asuransi pendidikan karena ada manfaat asuransi jiwa bagi orang tua sebagai pencari nafkah. Salah satunya adalah asuransi pendidikan dwiguna (endowment).
Sequis menyediakan asuransi pendidikan melalui Sequis EduPlan Insurance yang menyediakan manfaat dana pendidikan sampai masa asuransi berakhir meski Tertanggung meninggal dunia, preminya tetap sehingga keuangan keluarga dapat terjaga, dan terdapat nilai tunai selama masa perlindungan yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sekolah anak.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Tips Jaga Kesehatan untuk Usia 40-an, Simak Yuk!