Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), M. Fankar Umran, menegaskan bahwa komitmen perusahaan terhadap kualitas pendidikan melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) harus berdampak nyata bagi Masyarakat.

Adapun anggota Holding Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) ini bekerja sama dengan PAUD Inspirasi Indonesia, menggelar Pelatihan Mendeteksi Disleksia Sejak Dini bagi Guru PAUD, di Kota Bekasi, yang diikuti oleh ratusan guru PAUD dari wilayah Bekasi dan sekitarnya.

Bukti komitmen Askrindo terhadap dunia pendidikan ini, sekaligus menjadi program berkelanjutan yang berkaitan dengan penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti Speech Delay, hambatan perilaku dan juga Disleksia.

Baca Juga: Perkuat Sinergi, Askrindo Syariah Perpanjang Kerja Sama dengan KB Bank Syariah

Baca Juga: Gelar Diklat Guru PAUD Tingkat Mahir, Askrindo Dukung Pendidikan Berkelanjutan

"Askrindo percaya bahwa setiap anak memiliki potensi yang luar biasa, termasuk mereka yang menghadapi tantangan belajar seperti keterlambatan bicara atau disleksia. Melalui pelatihan ini, Askrindo ingin memastikan bahwa para guru PAUD memiliki pemahaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendeteksi serta mendampingi anak sejak dini, sehingga guru-guru dapat memilih langkah pendampingan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus, khususnya disleksia." ujarnya, dalam keterangannya, Rabu (3/9/2025).

Sambung dia, "Ini merupakan bagian dari komitmen Askrindo dalam mendukung pembangunan manusia Indonesia yang lebih inklusif dan berkeadilan," tambahnya.

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi para pendidik anak usia dini dalam mengenali gejala disleksia—suatu kesulitan belajar khusus yang sering tidak terdeteksi pada tahap awal perkembangan anak. Dengan pembekalan yang tepat, para guru diharapkan mampu memberikan intervensi dini yang efektif serta menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. 

Fankar menambahkan disleksia masih sering terabaikan karena kurangnya pemahaman di tingkat awal pendidikan.

“Pelatihan ini penting agar para guru PAUD bisa menjadi garda terdepan dalam menangani hambatan belajar tersebut secara tepat serta terus berupaya memberikan kesempatan pendidikan tidak hanya untuk Anak PAUD, namun juga untuk Anak Berkebutuhan Khusus," tambah Fankar.

Program pelatihan mencakup materi teoritis dan praktis mengenai ciri-ciri disleksia, penyebab, serta strategi pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas. Lebih dari 350 peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dimana  mereka dibimbing untuk melakukan observasi, simulasi deteksi dini, hingga role play sebagai bagian dari pendekatan pembelajaran aktif. Dimana setelah mendapatkan pelatihan ini para guru bisa melakukan pengimbasan di 4 kelurahan lainnya yaitu Aren Jaya, Bekasi Jaya, Duren Jaya  dan Margahayu  dimana terdapat 132 Lembaga PAUD .