Lebih lanjut, Damar berharap orang tua pun bisa mendukung anak-anak untuk membiasakan diri melakukan journaling di rumah. Alasannya, kata dia, aktivitas journaling ini dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menyadari perubahan dan kemajuan yang mereka buat, pencapaian-pencapaian mereka meskipun hal sederhana, sehingga dapat menumbuhkan apresiasi terhadap diri sendiri.
Damar juga bilang, jika sesampainya di rumah anak belum bisa cerita, orang tua bisa mengetahuinya dari jurnal yang mereka tulis. orang tua bisa mengetahui apa yang anak rasakan dan bisa melanjutkan kegiatan serunya di rumah.
Kebiasaan journaling yang dilakukan secara rutin juga, sambung Damar, dapat membantu anak-anak mengenali dan mengelola emosinya dengan lebih baik. Anak-anak mampu dengan bebas mengungkapkan perasaan mereka, kekhawatiran mereka, suka cita mereka yang dituang dalam bentuk tulisan.
“Selain mengasah komunikasi, melalui jurnaling juga orang tua dapat berdiskusi dan refleksi bersama anak-anak. Dari perbincangan yang menyenangkan tersebut dapat membantu memperdalam koneksi emosional antara orang tua dan anak. Jadi memang kebiasaan ini sangat bagus untuk bertukar pikiran satu sama lain, mengenang peristiwa yang dilalui bersama, mengetahui impian dan tujuan anak-anak,” papar Damar.
“Gak cuma itu, lewat journaling, anak-anak juga dapat lebih berempati pada perasaan orang lain serta memahami hubungan emosi dan perilaku,” lanjut Damar.
Sebagai informasi, Taro Rangers Camp sendiri merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Aksi Tangguh Taro Rangers. Mengusung tema The Greatest Adventaro, kegiatan petualangan outdoor edukatif berbasis experiential learning dan character building ini dirancang untuk menggabungkan elemen petualangan dan pembelajaran ilmu dan budi pekerti yang mendalam.
Taro Rangers Camp menjadi semakin berpengaruh pada tumbuh kembang anak karena mampu mempertemukan para peserta yang merupakan anak-anak berusia 8-12 tahun dengan positive discipline coach untuk memastikan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak dan keluarga Indonesia.
Kegiatan ini dirancang untuk menghubungkan anak-anak dengan alam (outdoor-based training) dengan misi mencari harta karun. Lewat misi mencari harta karun, para Rangers -sebutan peserta yang mengikuti Taro Rangers Camp- akan melewati sejumlah tantangan dalam permainan.