SCG mencatatkan penjualan Rp110,5 triliun (USD6,9 miliar) dengan keuntungan Rp2,7 triliun (USD170 juta) selama semester I/2024. Komposisi penjualan termasuk 39% dari SCG Chemicals, 27% dari SCGP (Packaging), 16% dari SCG Cement & Green Solutions, 13% dari SCG Smart Living dan SCG Distribution & Retail, serta 5% dari SCG Decor.

Pendapatan dari Penjualan SCG dari operasi di luar Thailand mencapai Rp21 triliun (USD1,3 miliar), meningkat 12% y-o-y, dan jika dikombinasikan dengan penjualan ekspor dari Thailand, tercatat di Rp48,8 triliun (USD3 miliar) atau 44% dari total Pendapatan dari Penjualan. Untuk operasi Indonesia, Pendapatan dari Penjualan mencapai Rp8,5 triliun (USD538 juta), meningkat 10% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Selain itu, pendapatan dividen dari SCG Investment menyumbang total pendapatan sebesar Rp56,1 triliun (USD3,5 miliar), meningkat 3% q-o-q, dengan keuntungan sebesar Rp1,6 triliun (USD102 juta), naik 53% q-o-q.

Baca Juga: Industri Sinema Tanah Air Menguat, Laba Bersih Cinema XXI Semester I/2024 Naik 95,7%

"Di tengah tantangan yang ada, SCG secara aktif meningkatkan ketangkasan bisnis dan ketahanan operasional melalui beberapa langkah strategis: 1) Manajemen biaya energi; 2) Fokus pada bisnis berkelanjutan berpotensi tinggi; 3) Peningkatan sistem penyimpanan, transportasi, dan distribusi produk dengan memanfaatkan teknologi; 4) Penerapan Kecerdasan Buatan (AI) untuk efisiensi operasi; serta 5) Menyediakan solusi yang memenuhi kebutuhan fungsional dan harga pelanggan," jelas Thammasak Sethaudom, President & CEO SCG, dikutip Jumat (2/8/2024).

Sementara itu, pendapatan dari Penjualan Produk & Layanan Bernilai Tambah Tinggi (HVA) tercatat di Rp33,7 triliun (USD2,1 miliar) atau 39% dari total penjualan. Penjualan produk-produk di bawah sertifikasi ramah lingkungan SCG Green Choice tercatat di Rp59,6 triliun (USD3,7 miliar) atau mewakili 54% dari total penjualan. 

Per 30 Juni 2024, total aset SCG mencapai Rp420,2 triliun (USD25,8 miliar). Dari jumlah tersebut, total aset SCG di ASEAN (selain Thailand) adalah Rp192,3 triliun (USD11,8 miliar) dengan total aset Indonesia mencapai Rp50,2 triliun (USD 3 miliar) atau 12% dari aset konsolidasi SCG di semua negara.

Bisnis semen dan konstruksi diuntungkan dari pemulihan ekonomi yang kuat di Indonesia dan Vietnam. Daya beli mulai pulih, didorong oleh inisiatif Pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan dan pengembangan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, Pemerintah Vietnam mempromosikan Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment). Sebaliknya, pemulihan di Thailand tetap lambat akibat penurunan permintaan musiman dan penundaan alokasi anggaran pemerintah.

SCG juga sedang memperluas pasar bahan bangunan ke India sebagai wilayah dengan pertumbuhan nilai konstruksi yang tinggi dan berkelanjutan. SCG International, bekerja sama dengan BigBloc Construction Limited, telah berinvestasi dalam mendirikan pabrik Autoclaved Aerated Concrete (AAC) Wall pertama di Gujarat yang memproduksi panel dinding ringan, menggunakan merek "ZMARTBUILD WALL by NXTBLOC" untuk operasi komersialnya.