Keinginannya untuk terus berbagi menggebu-gebu, tetapi di sisi lain Tahir punya keterbatasan waktu di tengah padatnya berbagai kegiatan sebagai seorang pebisnis.
Ia tak bisa lagi mendatangi secara langsung orang-orang yang membutuhkan uluran tangannya, rutinitasnya berkunjung ke rumah sakit untuk menemui kaum lemah dan miskin mulai berkurang.
Untuk itu Tahir mendirikan yayasan amal tersebut sebagai perpanjangan tangan tangannya demi menunjang kegiatan amalnya.
“Yayasan ini menjadi perpanjangan hati saya untukm enyentuh mereka yang membutuhkan,” ucapnya.
“Dengan berdirinya yayasan ini, penyaluran donasi dapat dilakukan secara lebih sistematis. Yayasan ini memiliki tim survei khusus dan melakukan kajian awal. Kegiatan amal tidak lagi bersifat spontan. Namun, kita harus dapat memastikan bahwa donasi dalam jumlah besar sampai kepada pihak yang dituju. Selain itu, setiap kali ada kesempatan, saya tetap memberikan bantuan secara spontan di mana pun saya bisa,” tuntasnya.