Bertepatan pada hari ini, 22 Desember, selalu diperingati sebagai Hari Ibu setiap tahunnya. Momen ini menjadi pengingat akan peran besar para ibu, terutama di dalam keluarga. Hari Ibu juga mengajak kita untuk lebih menghargai dan mencintai sosok ibu dengan segala pengorbanannya tanpa batas, Growthmates.
Menjadi seorang Ibu untuk pertama kalinya menandai peran baru seorang perempuan sebagai pilar penting dalam keluarga dan masyarakat. Bertepatan pada Hari Ibu di tanggal 22 Desember, tahun ini, pemerintah mengusung tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” guna mendorong perempuan agar terus berkarya dan aktif berperan dalam kemajuan masyarakat.
Berdasarkan survei Orami pada tahun 2021, terdapat tiga faktor utama yang membuat para Ibu merasa berdaya: kemandirian secara ekonomi, pemanfaatan waktu yang produktif, dan kemampuan dalam memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.
“Survei tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan, tetapi juga kemampuan dalam membangun ketahanan dan kepercayaan diri guna mendorong perubahan positif. Di bawah naungan SIRCLO yang memiliki misi memaksimalkan potensi manusia, Orami terus berkomitmen untuk terus menemani setiap perjalanan Ibu agar semakin berdaya melalui konten dan komunitas. Oleh karena itu, kami ingin membagikan langkah praktis yang dapat dilakukan oleh lingkaran terdekat Ibu dalam mendukung pemberdayaan dan menjalani multi-perannya,” ujar Ferry Tenka, Founder Orami, dalam rilis yang diterima Olenka, Jumat (20/12/2024).
Baca Juga: Hidupkan Semangat Kartini, Orami Dukung Pemberdayaan Ibu di Era Modern
Dukungan Praktis dari Orang-Orang Terdekat untuk Mendorong Pemberdayaan Ibu
Meski penuh makna, peran Ibu tidak terlepas dari berbagai tantangan. Sebagai pengasuh, pendidik, dan pengambil keputusan, Ibu sering kali mendapatkan tekanan dan keresahan dari ekspektasi diri, keluarga, hingga masyarakat.
Sebuah survei dari The Ohio State University mengungkapkan bahwa 66 persen orang tua mengalami burnout, di mana perempuan mendominasi dengan angka mencapai 68 persen. Perasaan ini yang dilansir membuat Ibu kerap meragukan kapasitas dirinya sendiri.