Siapa Semuel Abrijani Pangerapan?

Semuel atau yang akrab disapa Sammy ini lahir pada 27 Desember 1964 di Makassar, Sulawesi Selatan. 

Sammy pernah menempuh pendidikan S1 di State University of California Fresno, Amerika Serikat, dengan jurusan Science Business Administration. Kemudian, Sammy melanjutkan pendidikannya di jurusan Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Strategis dan mendapatkan gelar magister (S2) di Universitas Pancasila, Jakarta. Pancasila, Jakarta.

Menukil dari laman resmi Kominfo, Sammy memulai jabatannya sebagai Dirjen Aptika pada 2016 setelah dilantik langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Rekam Jejak Karier dan Prestasi Semuel Abrijani Pangerapan

Sammy diketahui sudah lebih dari 20 tahun berpengalaman dalam industri telekomunikasi. Jauh sebelum menjabat sebagai Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Dirjen Aptika), Sammy sudah melalang buana di berbagai perusahaan telekomunikasi.

Sejak tahun 1996 hingga 2017, Sammy pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Jasnita Telekomindo. Di tengah kesibukannya, Sammy begitu aktif mengikuti organisasi nasional dan internasional yang berkaitan dengan tata kelola dan pemanfaatan internet.

Pada tahun 2013, Sammy dipercaya sebagai Ketua Pelaksana Internet Governance Forum (IGF) ke-8 di Bali. Ia juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2012-2015.

Baca Juga: Mengenal Sosok Arif P Rachmat, Anak Kedua Taipan TP Rachmat yang Jadikan Pekerjaan sebagai Misi Hidup

Selain itu, Sammy pernah didapuk sebagai Ketua Delegasi ASEAN Telecommunications and IT Ministers Meeting (TELMIN) di tahun 2018–2019. Pada tahun yang sama, ia menjabat sebagai Ketua ASEAN Telecommunications and Information Technology Senior Officials Meeting (TELSOM).

Ketika menjabat sebagai Dirjen Aptika, Sammy dinilai getol dalam urusan urgensi keamanan siber dalam negeri. Ada beberapa program yang pernah dirintis Sammy selama menjabat. Di antaranya adalah penanganan situs negatif hingga Sertifikasi Elektronik (PSrE), dan Sistem Verifikasi Identitas Online Nasional (siVION).

Meski sudah puluhan tahun menyelami dunia telekomunikasi, Sammy tak terlepas dari kontroversi yang cukup menyita perhatian di samping prestasi yang dimilikinya. Dalam sejumlah sumber disebutkan, Sammy sempat terlibat dalam insiden kebocoran 1,3 miliar data SIM Card yang dilakukan oleh Bjorka pada 2022 lalu.

Kini, kasus kebocoran data PDNS membuat Sammy mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya. Meski begitu, menjadi suatu kebanggaan bagi Sammy diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk memimpin Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika selama hampir 8 tahun, sejak 7 Oktober 2016. 

Dalam rilis di situs resmi Kominfo, Sammy menyampaikan permohonan maaf bila selama mengemban jabatan sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Ia juga berharap agar transformasi digital nasional tetap berjalan dengan baik.

"Indonesia Terkoneksi, Makin Digital, Makin Maju," tutupnya.