Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahamd Muzani turut merespons isu keretakan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Dengan tegas, ia membantah isu keretakan tersebut. Bahkan ia pastikan jika kedua tokoh tersebut masih berhubungan baik.
Baca Juga: Prabowo dan Jokowi Solid!
Baca Juga: Dato Sri Tahir Bicara Soal Grand Plan Ekonomi Pemerintahan Jokowi
Baca Juga: Perintah Jokowi ke Polri: Bebaskan Pendemo yang Masih Ditahan
"Saya harus katakan bahwa komunikasi Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat baik, sangat lancar," katanya, Jumat (30/8/2024).
Lebih lanjut, Muzani menyebut jika Prabowo dan Jokowi terus berkomunikasi dengan melakukan pertemuan-pertemuan secara rutin.
"Saya harus katakan bahwa komunikasi Pak Prabowo dan Pak Jokowi sangat baik, sangat lancar. Bahkan saya catat dalam minggu-minggu ini komunikasi itu sehari bisa dua kali ketemu," ujar dia.
Bahkan, menurutnya, isu keretakan Prabowo dan Jokowi sengaja diproduksi untuk menciptakan kesan adanya perbedaan antara dua tokoh bangsa itu.
"Bukan hanya membantah, isu itu sengaja diproduksi seolah-olah ada perbedaan pandangan di antara pemimpin kita,” tukasnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro, menilai kabar keretakan antaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto merupakan upaya adu domba untuk mengganggu jalannya pemerintahan.
Ia menegaskan politik adu domba seperti itu sudah usang dan tidak disukai masyarakat.
"Jika ada mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih saat ini retak adalah upaya menganggu agenda keberlanjutan pemerintahan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/8/2024).
Lanjutnya, isu yang berhembus tersebut yaitu mengadu domba antara dua tokoh bangsa dengan merangkai berbagai informasi, peristiwa dan kejadian yang terjadi belakangan ini, kemudian meng-gotakgatuk-an seolah-olah ada kaitannya dan menyimpulkan dengan nada yakin bahwa telah terjadi keretakan.
Selain itu, ia menjelaskan jika fokus utama pemerintahan Presiden Jokowi saat ini meletakan pondasi yang kuat untuk memuluskan transisi pemerintahan.
Menurutnya, Presiden memberikan tempat dan kesempatan yang luas bagi presiden terpilih memulai menyusu agenda-agenda strategis untuk menjalankan visi dan misinya demi keberlanjutan.
"Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden Terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya politik yang bertujuan mengadu domba dia dengan Presiden Joko Widodo," tegasnya.
Sambungnya, "Jadi berhentilah membangun narasi dan spekulasi yang bersifat pecah belah kita sebagai bangsa," tambah dia.