Nama Yohanes Edmond Budiman dan Suryopranoto Budihardjo dalam satu dua hari belakangan banyak dibicarakan publik, setelah masyarakat digemparkan dengan kemunculan pagar laut misterius di kawasan Tangerang. 

Kendati informasi mengenai kedua orang ini sangat minim, namun dari penelusuran Olenka.id diketahui bahwa keduanya merupakan orang penting PT Cahaya Inti Sentosa sebuah perusahan milik PT Agung Sedayu, PT Tunas Mekar, dan Pantai Indah Kapuk 2.

Diketahui PT Cahaya Inti Sentosa menguasai Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di kawasan perairan Tangerang yang terpasang pagar laut misterius tersebut.  Wajar saja, publik kemudian menyorot Yohanes Edmond Budiman dan Suryopranoto Budihardjo yang punya jabatan penting di perusahaan itu.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Butuh Strategi Baru Genjot Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Di perusahaan yang mengantongi SK Pengesahan dengan nomor registrasi  AHU-0078522.AH.01.02.Tahun 2023 itu, Yohanes Edmond Budiman dan Suryopranoto Budihardjo duduk sebagai direktur perusahaan. Di atas mereka ada nama Nano Sumpono sebagai direktur utama perusahaan. 

Berikut profil singkat kedua sosok tersebut yang berhasil dihimpun Olenka.id dari berbagai sumber: 

Yohanes Edmond Budiman 

Sama seperti petinggi lainnya di PT Cahaya Inti Sentosa yang sepak terjangnya tak banyak diketahui orang, informasi mengenai sosok Yohanes Edmond Budiman juga sangat minim. 

Ia diketahui menuntaskan pendidikan sarjana di Nanyang Technological University, Singapore pada 2012. Di universitas itu Yohanes Edmond Budiman mengambil jurusan akuntansi. 

Setelah menuntaskan studi akademiknya, Yohanes tak langsung kembali ke Tanah Air, ia memilih berkarier di negeri Singa Putih itu untuk sementera waktu. 

Yohanes diketahui bekerja sebagai auditor junior yang melakukan tugas-tugas audit, seperti memeriksa dan memverifikasi proses keuangan suatu organisasi atau perusahan. 

Dia bekerja di HLB Atrede LLP sebuah perusahaan akuntansi publik di Singapura. Perusahaan ini merupakan anggota independen dari HLB International yang melayani berbagai klien di Singapura, termasuk perusahaan multinasional dan perusahaan swasta. Dia bekerja di perusahaan tersebut pada 2012-2013.

Setahun berkiprah di HLB Atrede LLP, Yohanes hengkang dan pindah ke perusahaan penyedia jasa audit, akuntansi, dan konsultansi global di Singapura yakni  Mazars. Di perusahaan ini, Yohanes naik kelas dengan menduduki jabatan Senior Audit Associate selama dua tahun yakni pada 2013 - 2015.