Shopee menandai perjalanan 10 tahunnya sebagai salah satu platform e-commerce terbesar di Asia Tenggara, Taiwan, dan Brasil dengan meluncurkan laporan dampak perdananya bertajuk “Shopee: Satu Dekade Ciptakan Dampak bagi Penjual” serta serial dokumenter terbaru berjudul “Shopee: Melestarikan Warisan Budaya”.
Dua inisiatif ini menjadi refleksi atas bagaimana Shopee telah menjadi bagian penting dalam pertumbuhan bisnis dan komunitas lokal, sekaligus berperan dalam pelestarian nilai budaya dan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui ekonomi digital.
Sejak berdiri pada 2015, Shopee konsisten mengusung misi untuk membuka akses ekonomi digital yang inklusif bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Dalam kurun satu dekade, UMKM yang bergabung di platform ini telah mencatatkan total penjualan lebih dari US$270 miliar secara global. Angka tersebut menegaskan peran transformatif e-commerce dalam mendorong pertumbuhan bisnis dan menciptakan peluang ekonomi yang luas di berbagai wilayah.
Pertumbuhan penjual UMKM di Shopee juga tercatat terus meningkat setiap tahun dengan rata-rata hampir dua kali lipat. Menariknya, sekitar 80 persen penjual tersebut berasal dari luar ibu kota, menunjukkan bagaimana Shopee berhasil menjembatani keterbatasan geografis dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha daerah.
Tidak hanya sebagai sarana berjualan, Shopee juga menjadi ruang belajar bagi UMKM untuk memperkuat kemampuan digital mereka. Hingga kini, lebih dari 7,6 juta penjual telah mengikuti program Shopee University atau Kampus Shopee yang menyediakan lebih dari 1.500 modul pembelajaran online serta pelatihan langsung di 318 kota di Asia Tenggara dan Taiwan.
Chief Operating Officer Shopee, Terence Pang, menegaskan bahwa perjalanan satu dekade ini tidak lepas dari peran para penjual yang tumbuh bersama platform tersebut.
“Satu dekade terakhir telah menjadi masa penuh perubahan besar, di mana ekonomi digital telah membuka peluang baru bagi masyarakat dan pelaku usaha di berbagai wilayah. Kami sangat berterima kasih kepada komunitas penjual UMKM kami, termasuk penjual yang mengawali perjalanan online mereka bersama kami sejak sepuluh tahun lalu, dan terus bermitra dengan Shopee seiring dengan perkembangan bisnis mereka untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar melalui e-commerce,” papar Terence Pang, dikutip Selasa (2/12/2025).
Seiring berkembangnya ekosistem digital, para penjual UMKM di Shopee juga semakin adaptif memanfaatkan berbagai fitur interaktif untuk menjangkau pembeli secara lebih efektif. Kehadiran Shopee Live dan Shopee Video memungkinkan penjual membangun komunikasi yang lebih dekat dan interaktif dengan konsumen.
Sejak fitur ini diluncurkan, rata-rata pesanan UMKM melalui Shopee Live mengalami peningkatan lebih dari 300 persen setiap tahunnya, sekaligus memperkuat keterlibatan pembeli dan mendorong lonjakan penjualan.
Di sisi lain, bagi penjual yang belum memiliki pengalaman pemasaran digital atau tim khusus, Shopee menghadirkan Shopee Affiliate Marketing Solutions (AMS) sebagai solusi untuk memperluas jangkauan audiens.
Melalui kolaborasi dengan konten kreator dan key opinion leader, visibilitas produk UMKM meningkat signifikan, dengan kontribusi AMS terhadap pertumbuhan pesanan mencapai hingga 30 persen. Fitur yang mudah diakses ini membuktikan bahwa dukungan teknologi yang tepat mampu memberikan dampak besar bagi pertumbuhan usaha kecil.
Baca Juga: Satu Dekade Tumbuh Bersama UMKM, Shopee Hadirkan 10 Kelas Spesial Bersama Kementerian UMKM
Bagi pelaku UMKM yang ingin menembus pasar internasional, Shopee juga menghadirkan Shopee Export Programme. Sejak 2018, lebih dari 2,1 juta penjual UMKM di Asia Tenggara dan Taiwan telah bergabung dalam program ini untuk memperluas jangkauan produk mereka ke berbagai negara.
Program ekspor ini menjadi bukti nyata bahwa e-commerce tidak hanya mendorong pertumbuhan di dalam negeri, tetapi juga membuka peluang ekspansi lintas negara bagi pelaku usaha lokal.
Selama sepuluh tahun perjalanannya, Shopee juga telah menghubungkan jutaan pengguna dengan berbagai produk dan layanan yang mereka butuhkan.
Saat ini, pengguna di lebih dari 400 kota di Asia Tenggara dan Taiwan rutin berbelanja melalui aplikasi Shopee. Lebih dari 140 miliar produk tercatat dibeli oleh pengguna yang tinggal di luar ibu kota, menunjukkan bagaimana e-commerce semakin merata dan inklusif. Kehadiran Shopee membantu menjembatani tantangan geografis sekaligus memperluas akses masyarakat terhadap ekosistem ekonomi digital.
Pertumbuhan tersebut turut berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan peluang pendapatan di tingkat lokal. Lebih dari 97 persen karyawan Shopee merupakan talenta lokal, sementara lebih dari 23 juta afiliasi dan kreator telah bergabung dalam program Shopee Affiliate untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Hingga kini, rata-rata total pendapatan afiliasi tumbuh lebih dari 90 persen setiap tahunnya, memberikan peluang bagi individu di berbagai wilayah untuk membangun sumber pendapatan yang berkelanjutan.
Dalam rangka perayaan ulang tahun ke-10, Shopee juga meluncurkan serial dokumenter regional bertajuk “Shopee: Melestarikan Warisan Budaya”. Serial ini mengangkat kisah para penjual lokal dari berbagai negara di Asia Tenggara dan Taiwan yang memperlihatkan bagaimana kewirausahaan dapat berjalan seiring dengan pelestarian budaya.
Melalui tema semangat, tradisi, transformasi, modernisasi, warisan, komunitas, dan pemberdayaan perempuan, dokumenter ini menampilkan dedikasi para pelaku usaha dalam membangun bisnis sekaligus menjaga nilai budaya melalui produk-produk mereka.
Serial dokumenter tersebut dijadwalkan tayang dalam beberapa hari ke depan melalui kanal YouTube Shopee.
Kehadirannya menjadi bentuk apresiasi bagi seluruh mitra dan komunitas yang telah menjadi bagian dari perjalanan Shopee selama satu dekade, sekaligus menjadi simbol semangat baru untuk melanjutkan kontribusi dalam membangun masa depan ekonomi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Shopee Barokah Dukung Kemandirian Ekonomi Santri Lewat Pelatihan Digital di Semarang