Manfaat Bioetanol

Karena berasal dari bahan alami alias tanaman yang dapat diperbarui, bioetanol memiliki keunggulan seperti mudah terurai secara alami, toksisitas rendah, dan jejak karbon yang lebih kecil daripada bahan bakar fosil.

Dikutip dari Energy Systems Research Unit University of Strathclyde Glasgow, beberapa manfaat bioetanol ini antara lain adalah sebagai berikut.

1. Sumber daya terbarukan: Bioetanol diproduksi dari tanaman yang dapat diperbarui setiap tahun. Ini berarti bahwa, tidak seperti minyak bumi, sumber bahan baku untuk bioetanol tidak akan habis selama kita terus menanam tanaman. Selama dikelola dengan tepat, tanaman yang digunakan sebagai bahan baku bioetanol dapat tumbuh dengan baik. 

Penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar sendiri dapat mengurangi ketergantungan pada minyak bumi, yang sering kali diimpor dari negara-negara dengan kondisi geopolitik yang tidak stabil.

2. Mengurangi emisi gas rumah kaca: Salah satu manfaat utama bioetanol adalah pengurangan emisi gas rumah kaca. Bioetanol menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida dibandingkan dengan bahan bakar fosil, karena karbon yang dilepaskan selama pembakaran bioetanol awalnya diserap oleh tanaman selama proses fotosintesis

Penggunaan bioetanol membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama dari sektor transportasi yang merupakan penyumbang utama emisi tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai bahan bakar bioetanol menyerap karbon dioksida selama pertumbuhannya, sehingga membantu mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer.

3. Manfaat ekonomi: Produksi bioetanol dapat menciptakan industri baru dan peluang kerja, terutama untuk daerah pedesaan. Selain itu, produksi bioetanol juga dapat memberikan peluang ekonomi bagi petani dan komunitas pedesaan dengan menciptakan permintaan baru untuk tanaman energi.

4. Mudah diintegrasikan: Bioetanol dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam infrastruktur bahan bakar transportasi darat yang sudah ada. Selain itu, kendaraan dapat menggunakan campuran bioetanol dengan bensin tanpa perlu modifikasi mesin.

5. Keamanan energi: Penggunaan bioetanol dapat mengurangi ketergantungan pada minyak bumi impor sehingga meningkatkan keamanan energi suatu negara. 

Baca Juga: Mengulik Kesiapan Pelaksanaan Mandatori Biodiesel B40, Kapan Terealisasi?

Proses Produksi Bioetanol

Secara umum, bioetanol adalah jenis alkohol yang diproduksi dari berbagai bahan baku alami seperti jagung, tebu, gandum, atau bahkan rumput laut. 

Dan, melansir laman solarindustri.com, proses pembuatan bioetanol terbagi menjadi lima tahapan, yaitu persiapan bahan baku, liquifikasi, sakarifikasi, fermentasi, dan destilasi. Adapun, detail tahapan pembuatan bioetanol ini antara lain:

1. Persiapan Bahan Baku

Pilih tumbuhan yang mengandung karbohidrat seperti tebu, jagung, gandum, atau biomassa lainnya seperti jerami, bagasse, atau limbah pertanian. Pastikan bahan baku berkualitas baik dan dalam kondisi yang segar.

2. Liquifikasi

Proses liquefaction (pencairan) dalam pembuatan bioethanol adalah tahap awal di mana bahan baku yang mengandung pati kompleks diubah menjadi pati cair atau gula sederhana yang dapat difermentasi menjadi etanol. Proses ini merupakan tahap penting dalam mempersiapkan bahan baku seperti jagung atau biji-bijian untuk menghasilkan bioethanol.

3. Sakarifaksi

Proses sakarifikasi adalah langkah penting dalam pembuatan bioetanol yang melibatkan konversi pati atau polisakarida kompleks menjadi gula-gula sederhana, seperti glukosa. Gula-gula sederhana ini akan menjadi bahan baku bagi proses fermentasi selanjutnya untuk menghasilkan bioethanol.

4. Fermentasi

Proses ini merupakan langakah kunci dalam pembuatan bioetanol. Proses ini mengubah gula yang terdapat dalam bahan baku menjadi etanol dengan bantuan mikroorganisme, terutama ragi (Saccharomyces cerevisiae). 

5. Destilasi

Proses destilasi adalah proses pemisahan etanol dari campuran hasil fermentasi dan memperoleh etanol yang lebih murni. Destilasi sendiri adalah proses fisika di mana campuran cair (misalnya campuran etanol dan air) dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponennya.

Baca Juga: Program Mandatori Biodiesel Untungkan Masyarakat Indonesia