Akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali, berbicara tentang sejarah singkat peradaban manusia. Dalam penuturannya, Rhenald mengatakan bahwa manusia dengan otak dan pemikirannya selalu berkembang dari waktu ke waktu.

Dimulai dari penemuan api. Saat manusia menemukan api, otaknya bekerja untuk mengolah makanan yang sebelumnya tak bisa dimakan alias mentah hingga akhirnya bisa dikonsumsi. 

“Begitu ditemukan api, orang India bikin kari, ayamnya dimasak dengan kari, tadinya adalah ayam yang mentah. Orang bisa bikin ayam kari. Sampai di Aceh, bisa dibikin pliek u. Sampai di Sumatera Barat, dibikin jadi rendang. Sampai di Jawa Tengah jadinya gudeg,” ujar Rhenald Kasali seperti Olenka kutip, Jumat (8/11/2024).

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Sebuah Tim Berisi Manusia-Manusia Pintar? Rhenald Kasali Berikan Jawaban Ini

Kata Rhenald, sebelum ditemukannya api, manusianya hanya makan satu kali dalam sehari. Tergantung pada apa yang ditangkap di luar, di mana disebut sebagai era berburu. 

“Era berburu pada waktu itu belum ketemu api. Begitu ketemu api manusia mulai memasak,” tutur Rhenald.

Kemudian, penemuan roda, yang memungkinkan manusia menetap, bercocok tanam, dan membangun sistem penyimpanan pangan, seperti yang dilakukan di rumah-rumah di Toraja. Di mana, masyarakat di sana memiliki tempat khusus untuk menyimpan adi di atas rumah, pekarangan kerbau di bawah, dan pemilik rumah akan singgah di bagian depan rumah.

Hingga akhirnya, waktu pun menuntun manusia ke massa makan dua kali dalam sehari. Kemudian, setelahnya masuklah ke era artificial yang juga ditandai dengan berkembangnya revolusi industri 1.0 yang saat itu dipelopori oleh Inggris.

“Manusia mulai makan pakai vanila, rempah-rempah, karena manusia menemukan kuda buatan. Tadinya naik kapalnya kapal layar, setelah itu kapalnya dipakai mesin uap. Karena itulah maka VOC bangkrut. Kenapa? Karena Inggris memelopori revolusi industri 1.0. . 1.0 itu penggunaan mesin uap sehingga kapalnya Inggris lebih cepat daripada kapalnya Belanda,” cerita Rhenald.

Baca Juga: Prinsip Hidup Rhenald Kasali: Hidup Apapun Itu Harus Diselesaikan

Revolusi Industri 1.0 dengan mesin uap mempercepat kapal-kapal Inggris, membuat mereka mendominasi dunia dan menggantikan kejayaan VOC Belanda. 

Kekayaan Inggris yang melimpah memicu persaingan dan pembunuhan di kalangan kerajaan, seperti kisah Keris Mpu Gandring di Singosari. Warisan ini tercermin di kota London, di mana setiap bangunan menyimpan kisah bersejarah yang wajib diketahui masyarakat setempat, bahkan menjadi syarat bagi sopir taksi di sana.

“Inggris menguasai 90% tanah jajahan di seluruh muka bumi. Makanya raja dari Inggris itu kaya raya. Tapi karena dia kaya raya, angka pembunuhan diantara para raja sangat tinggi. Persis seperti cerita tentang kerajaan Singosari , Keris Mpu Gandring,” kata Rhenald.

“Nanti kalau kalian punya kesempatan pergi ke London, kalian akan dengarkan story setiap gedung banyak sekali. Syarat untuk menjadi supir taksi di sana adalah memahami cerita dari setiap gedung. Cerita tentang pembunuhan seperti Keris Mpu Gandring itu, di London itu sangat kaya. Jadi saudara-saudara, lama-lama Inggris menguasai 90%, orang rebutan karena hartanya banyak. Mahkotanya itu ada 44 batu-batu,” imbuhnya.