Setiap orang tua tentu mementingkan kesehatan anak-anaknya. Segala upaya dilakukan untuk menunjang kesehatan sang buah hati, bahkan sejak terlahir ke dunia. Salah satunya adalah dengan memberikan imunisasi lengkap pada anak.

Memberikan imunisasi lengkap pada anak penting dilakukan. Ini juga menjadi langkah efektif untuk membantu memperkuat daya tahan tubuh anak, dan meminimalisir risiko penularan berbagai jenis penyakit infeksi yang berbahaya.

Namun sayangnya, hingga saat ini masih ada jutaan anak di Indonesia yang belum mendapatkan vaksin imunisasi lengkap. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, sejak 2018-2023 secara akumulatif jumlah anak yang tidak mendapatkan vaksinasi atau imunisasi mencapai 1,8 juta anak. Angka tersebut menandakan bahwa Indonesia mengalami penurunan cakupan vaksinasi yang cukup berdampak pada target nasional, terlebih pada masa pandemi.

“Imunisasi lengkap harus dilakukan sesuai dengan usianya. Anak-anak perlu kita lindungi dari infeksi virus maupun bakteri. Anak yang sehat itu merupakan tumpuan keluarga di masa depan. Anak itu warisan generasi penerus keluarga masing-masing. Jadi kita harus pelihara kesehatannya dengan memenuhi kebutuhan dasar anak, yaitu tadi memberikan nutrisi, kasih sayang, stimulasi dan imunisasi,” ujar Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. dr. Hartono Gunardi, saat ditemui dibilangan Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2024).

Lebih lanjut, dr. Hartono menjelaskan tahapan dan imunisasi rutin yang dicanangkan oleh program pemerintah. Di antaranya terdiri dari imunisasi dasar yang dilakukan di bawah usia 1 tahun: imunisasi lanjutan, 1-2 tahun; imunisasi anak sekolah mulai dari kelas 1-6 SD (untuk perempuan), dan hanya sampai kelas 5 SD untuk anak laki-laki.

Baca Juga: Ahli Gizi Ungkap Pentingnya Asupan Protein untuk Tumbuh Kembang Anak