Setiap orang punya pilihan masing-masing untuk memulai hari, dan roti menjadi salah satu favorit banyak orang saat sarapan pagi. Teksturnya yang cenderung lembut dan praktis disantap membuat olahan berbahan dasar tepung terigu ini kerap hadir di meja makan. Selain mudah dikreasikan dengan berbagai isian atau topping, roti juga dikenal mampu memberikan rasa kenyang lebih lama, setidaknya hingga waktu makan siang tiba.

Di balik kepopuleran roti sebagai menu sarapan, cara menikmati roti pun ternyata bisa memengaruhi nilai kesehatannya. Ada yang lebih menyukai roti panggang karena teksturnya yang garing dan renyah, sementara sebagian lainnya lebih suka menyantap roti tawar dalam kondisi lembut tanpa tambahan apapun.

Pertanyaannya, di antara roti panggang dan roti tawar, manakah yang lebih sehat untuk dikonsumsi? Simak ulasannya berikut!

Baca Juga: Kebiasaan Baik Sebelum Sarapan untuk Jaga Jantung Tetap Sehat, Apa Aja?

Mana yang Punya Indeks Glikemik Lebih Rendah?

Mengutip dari laman Times of India, Minggu (6/4/2025), proses memanggang roti melibatkan pemanasan menggunakan alat seperti pemanggang roti listrik atau wajan. Ketika dipanaskan, terjadi reaksi kimia yang mengubah struktur molekul roti, di mana karbohidrat dalam roti terpecah dan kadar airnya berkurang. Perubahan ini bukan hanya memengaruhi rasa dan tekstur roti, tetapi juga memberikan potensi manfaat kesehatan yang berbeda dibandingkan roti yang tidak dipanggang.

Menariknya, roti panggang terbukti memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan roti tawar biasa. Indeks glikemik sendiri merupakan ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Di mana,  semakin tinggi angkanya, semakin besar lonjakan gula darah setelah dikonsumsi. Meski perbedaannya tidak terlalu signifikan, proses pemanggangan membuat kandungan karbohidrat dalam roti sedikit berkurang, sehingga lebih ramah untuk kadar gula darah.

Tak hanya itu, penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Nutrition juga menemukan bahwa proses pemanggangan dapat membantu memecah karbohidrat dan mengurangi kadar air dalam roti. Hal ini dinilai bermanfaat bagi penderita diabetes, membantu manajemen berat badan, dan mendukung kesehatan pencernaan.

Namun, perlu diperhatikan juga cara memanggang roti. Jika roti dipanggang terlalu lama hingga gosong, dapat terbentuk senyawa akrilamida, yaitu zat yang berpotensi bersifat karsinogenik atau memicu kanker jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi roti panggang yang sudah hangus. Bila kamu memanggang roti terlalu gosong, lebih baik buang bagian tersebut dan panggang ulang roti yang baru agar tetap aman dikonsumsi.

Mana yang Lebih Baik untuk Penderita Diabetes?

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, roti panggang memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan roti tawar yang tidak dipanggang. Hal ini berkaitan dengan proses pemanasan saat memanggang roti yang memicu reaksi kimia dan mampu sedikit mengurangi kandungan karbohidrat. Meski perbedaannya tidak terlalu signifikan, kondisi ini membuat roti panggang cenderung menghasilkan lonjakan gula darah yang lebih kecil setelah dikonsumsi dibandingkan roti tawar biasa.

Bagi penderita diabetes, pilihan makanan dengan indeks glikemik rendah sangat dianjurkan untuk membantu menjaga kestabilan kadar gula darah. Oleh karena itu, roti panggang bisa menjadi opsi yang lebih baik dibandingkan roti tawar. Memahami bagaimana makanan memengaruhi kadar gula darah menjadi langkah penting dalam manajemen diabetes, termasuk dalam menentukan jenis roti yang dikonsumsi sehari-hari.

Baca Juga: Sarapan dengan Makanan Super Ini Disebut-sebut Bisa Bikin Panjang Umur, Simak Penjelasannya!

Mana yang lebih Baik untuk Menurunkan Berat Badan?

Roti panggang bisa menjadi pilihan yang sedikit lebih baik bagi mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan dibandingkan roti tawar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontrol gula darah yang buruk berhubungan erat dengan peningkatan berat badan. Dalam hal ini, roti panggang dinilai lebih unggul karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil setelah dikonsumsi.

Dengan kontrol gula darah yang lebih baik, peluang untuk mengendalikan nafsu makan dan menjaga berat badan ideal pun semakin besar. Itulah sebabnya, meskipun perbedaannya mungkin tidak terlalu signifikan, memilih roti panggang dibandingkan roti tawar bisa menjadi langkah kecil yang bermanfaat dalam mendukung program manajemen berat badan.

Mana yang Dapat Membantu Mengatasi Masalah Pencernaan?

Kandungan air dalam roti akan berkurang setelah dipanggang, sehingga roti panggang dapat membantu menambah volume tinja dan memperlambat proses pencernaan. Kondisi ini membuat roti panggang sering dijadikan bagian dari diet BRAT (pisang, nasi, saus apel, roti panggang) — pola makan yang direkomendasikan untuk membantu mengatasi diare. 

Roti panggang membantu memperlambat pergerakan usus, sehingga mendukung pemulihan pencernaan. Menurut penelitian yang dikutip dalam Journal of Food Science, penelitian tentang nutrisi antara roti tawar dan roti panggang ini sebagian besar dilakukan menggunakan roti putih.

Menambahkan topping pada roti panggang dapat meningkatkan nilai gizinya, seperti selai kacang yang memberikan kombinasi karbohidrat, lemak, dan protein seimbang, atau roti gandum utuh yang menambah serat dan membantu rasa kenyang.

Baca Juga: Ahli Diet Ungkap Menu Sarapan Terbaik untuk Meningkatkan Energi dan Suasana Hati, Apa Saja? 

Namun, penting untuk memperhatikan cara memanggangnya, karena perbedaan nutrisi antara roti panggang dan roti tawar sebenarnya tidak terlalu signifikan jika dipanggang dengan suhu rendah atau sedang. 

Risiko kesehatan baru muncul jika roti terlalu gosong, karena roti yang terbakar dapat menghasilkan akrilamida, senyawa berpotensi karsinogenik. Oleh karena itu, pakar kesehatan menyarankan untuk memanggang roti secukupnya dan membuang bagian yang gosong untuk menghindari potensi risiko kesehatan.

Semoga bermanfaat!