Setelah melakukan pertemuan strategis dengan pendiri Gates Foundation, Bill Gates, Presiden RI, Prabowo Subianto, menginisiasi pembentukan Danantara Trust Fund.

Adapun, Danantara Trust Fund sendiri diproyeksikan menjadi pusat filantropi di kawasan ASEAN, dan akan fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui sektor pendidikan, kesehatan, sanitasi, dan peningkatan taraf hidup.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM yang juga Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani, dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa pembentukan Danantara Trust Fund adalah untuk memperluas kontribusi sosial di bidang pendidikan, sanitasi, dan peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia.

Ia pun menegaskan bahwa tujuan besar dari inisiatif ini adalah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat kegiatan filantropi di kawasan ASEAN. Ia pun mengajak para pengusaha dan filantropis internasional untuk berkontribusi.

"Jadi hal itu yang kita ingin dorong karena ini akan memberikan dampak yang sangat-sangat positif kepada kita semua," tutur Rosan, di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Perbedaan Danantara dan Danantara Trust Fund

Danantara dan Danantara Trust Fund adalah dua entitas yang saling berhubungan, namun memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda. Keduanya memiliki peran penting dalam mendukung program sosial dan filantropi di Indonesia, dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Danantara sendiri adalah sebuah lembaga yang dibentuk untuk mengelola berbagai inisiatif sosial dan filantropi. Lembaga ini memiliki misi untuk mengkoordinasikan dan mengawasi berbagai program sosial yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor lainnya yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan sosial.

Adapun, fungsi utama Danantara adalah untuk mengelola dana sosial dan investasi yang digunakan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Selain itu, Danantara juga bekerja sama dengan berbagai pihak, baik itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun filantropis internasional, untuk memperbesar dampak sosial yang tercipta.

Sementara itu, Danantara Trust Fund merupakan badan filantropi yang lebih fokus dan khusus dibentuk untuk mengumpulkan serta mengelola dana sosial.

Nantinya, dana yang dihimpun oleh Danantara Trust Fund akan disalurkan untuk mendukung berbagai program pemberdayaan masyarakat, dengan fokus utama pada bidang pendidikan, sanitasi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang membutuhkan.

Menurut Rosan, Danantara Trust Fund bisa dibilang sebagai instrumen penghimpun dana yang kemudian digunakan untuk membiayai proyek-proyek sosial. Dana yang dikelola tidak hanya berasal dari Danantara sendiri, tetapi juga dari mitra kolaborasi seperti Gates Foundation dan pihak-pihak lain yang memiliki komitmen terhadap program filantropi.

Meskipun keduanya berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sosial, terdapat perbedaan mendasar antara Danantara dan Danantara Trust Fund. Yakni, Danantara berfungsi sebagai lembaga yang mengkoordinasikan dan mengelola berbagai program sosial secara keseluruhan.

Sedangkan, Danantara Trust Fund lebih berperan sebagai badan yang mengelola dana sosial untuk mendanai proyek-proyek sosial yang lebih terfokus.

Baca Juga: Aksi Bill Gates di Asia Tenggara: Temui Prabowo di Istana Merdeka, Bangun Yayasan di Singapura

Gandeng Gates Foundation

Rosan Roeslani menerangkan bahwa Danantara Trust Fund dirancang untuk menyalurkan dana ke berbagai program sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia melalui Danantara tengah menjajaki kolaborasi strategis ini dengan Gates Foundation. Inisiatif ini dibahas secara intensif dalam beberapa waktu terakhir dan diharapkan melibatkan Gates Foundation sebagai mitra pendanaan bersama.

"Kolaborasi itu sudah kita bicarakan dengan Gates Foundation kemarin, untuk mereka juga bersama-sama menaruh dana juga bersama-sama dengan kami," ujar Rosan, dikutip dari Setneg.go.id.

Menurut Rosan, Danantara Trust Fund dirancang untuk menjadi pusat kegiatan filantropi berskala regional, yang tidak hanya mengandalkan dana dari dalam negeri, tetapi juga mengundang kontribusi dari pengusaha dan filantropis internasional.

"Tujuan kami jelas, kami ingin Indonesia bisa menjadi pusat kegiatan filantropi di ASEAN. Ini akan memberikan dampak yang sangat-sangat positif bagi kita semua," ungkapnya.

Agar program-program sosial yang dijalankan lebih efektif, Danantara juga akan melakukan koordinasi dengan berbagai BUMN yang sudah memiliki program CSR. Tujuannya, agar kegiatan sosial tersebut tidak hanya bersifat sementara, tapi benar-benar terstruktur, berkelanjutan, dan mendukung program pemerintah.

"Kita ingin program CSR ini berdampak besar, berkesinambungan, bukan yang sifatnya hanya ad-hoc saja," tegas Rosan.

Dikatakan Rosan, proses pembentukan kolaborasi ini pun terus berjalan. Dua orang perwakilan dari Gates Foundation, yang masing-masing dari Seattle dan Singapura, sudah ditunjuk untuk melanjutkan pembahasan teknis bersama tim Danantara.

"Harapannya, program ini bisa mengikuti standar internasional. Kita ingin menarik perhatian bukan hanya dari filantropis lokal, tapi juga dari ASEAN dan negara-negara lain. Yang paling penting juga adalah programnya ini kita akan lakukan secara terbuka, secara transparan, bisa dipantau oleh semua teman-teman media," pungkas Rosan.

Baca Juga: Serba Serbi Aset Kelolaan Danantara Sebesar Rp14.679 Triliun, dari 844 BUMN hingga Kawasan GBK