Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret, di mana seluruh dunia merayakan pencapaian perempuan sekaligus mengingatkan kita akan perjuangan yang masih harus ditempuh untuk kesetaraan gender.
Namun, meski dunia semakin canggih, pada kenyataannya perempuan masih menghadapi tantangan yang sama, yaitu diskriminasi, kesetaraan gender, hingga stereotip yang masih langgeng beredar di masyarakat. Tantangan ini hadir di berbagai aspek kehidupan perempuan, tak terkecuali dalam karier.
Terkait hal itu, sebagai perusahaan yang peduli dan mendukung kesehatan dan pemberdayaan perempuan Indonesia, PT Uni-Charm Indonesia Tbk pun mengadakan online talkshow dengan tema “United in Uniqueness: Dukung Potensi Perempuan Indonesia Bersama Unicharm”.
Dalam sambutannya, Sri Haryani, selaku Sales Director PT Uni-Charm Indonesia, mengatakan, selain mendukung potensi perempuan Indonesia, lewat kegiatan ini, PT Uni-Charm Indonesia pun ingin memastikan kemajuan menuju kesetaraan tetap menjadi agenda global dan tindakan positif menang.
“Melalui kegiatan ini, Unicharm berharap dapat memotivasi para perempuan khususnya generasi muda untuk terus menggali potensinya yang tak terbatas dan turut berkontribusi dalam #AccelerateAction yang menjadi tema Hari Perempuan Internasional tahun ini demi mewujudkan pemberdayaan perempuan,” tutur Sri Haryani, saat acara online talkshow Uni-Charm dengan tema “United in Uniqueness: Dukung Potensi Perempuan Indonesia Bersama Unicharm”, yang digelar Rabu (19/3/2025).
Dikatakan Sri Haryani, sebagai perusahaan dengan rangkaian produk nomor satu di Indonesia, Uni-Charm menyadari masih banyak kaum wanita yang abai untuk mengenali, mencari tahu, serta mengembangkan beragam potensi dari dirinya. Permasalahan ini sangat kompleks, muncul dari individu, lingkungan, serta stigma.
Ia pun lantas mengingatkan pentingnya inisiatif berkelanjutan dalam mengagungkan marwah, serta kiprah perempuan Indonesia dalam kehidupan, dan karir.
“Uni-Charm bertekad mendukung perempuan Indonesia untuk mencintai, dan mengaktualisasikan potensi mereka, guna percepatan pertumbuhan, serta peningkatan peranannya,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Siti Komarianingsih, S.ST.,M. Kes, dari Dinas PPPA Kabupaten Karawang, mengapresiasi PT Uni-Charm Indonesia mengadakan acara ini.
Ia pun menuturkan, perempuan di Kabupaten Karawang sendiri menghadapi berbagai tantangan yang komplek dan beragam, tergantung pada konteks sosial budaya, ekonomi d politik di mana mereka tinggal.
Karenanya, untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta dan individu, pendidikan ekonomi dan perubahan norma sosial.
“Kesemuanya itu adalah kunci untukmenciptakan dunia yang lebih adil dan setarabagi perempuan. Kolaborasi dan komitmen dari semua pihak sangat penting untuk mencapai kemajuanyang signifikan dalam kesetaraan gender,” terang Siti.
Lebih jauh, Siti pun mengatakan, untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi perempuan, komunitas internasional dapat melakukan langkah-langkah seperti advokasi melalui kampanye tentang hak-hak perempuan dan dampak negatif diskriminasi.
“Selain itu, dukungan hukum dan kebijakan pendidikan dan pemberdayaan perempuan dan anak, dukungan psikologis, serta kerjasama lintas sektor,” ujarnya.
Baca Juga: Gaet Pemkot Jaksel, Unicharm Gelar Edukasi Kesetaraan Gender ke 100 Ibu di Jakarta
Selanjutnya, Ayoe Sutomo, M.Psi, selaku psikolog, mengungkapkan, Hari Perempuan Internasional ini pun dapat dijadikan momen untuk mendorong perempuan muda membuat keputusan yang tepat untuk masa depan dan kesehatan mentalnya, serta menyadari pentingnya peran lingkungan dan dukungan sosial.
“Perempuan juga harus memahami tantangan internal dan eksternal yang dihadapi sehingga kita bisa menjadi pribadi mandiri dan berdaya,” terang Ayoe.
Lebih jauh, Ayoe pun mengungkapkan sederet tantangan perempuan muda dalam mengejar mimpi. Salah satunya, kata dia, Menurut UN Women, 35% Perempuan muda saat ini terasa terhambat oleh norma sosial.
“Kemudian tantangan lainnya menurut WHO adalah 1 dari 3 Perempuan melaporkan stres terkait masa depan akademik dan karier. Dan Menurut data BPS tahun 2023, angka partisipasi sekolah menengah atas Perempuan Masih lebih rendah di beberapa wilayah dibanding laki-laki,” papar Ayoe.
Di kesempatan yang sama, Amira Kun Nadia, selaku perwakilan Aceh Miss Indonesia 2019, mengatakan bahwa saat ini keberadaan wanita tidak bisa dipandang sebelah mata saja.
Terlepas dari apapun profesi yang dikerjakan, kata Amira , baik itu menjadi Ibu rumah tangga atau pun sebagai wanita karir, setiap perempuan Indonesia memiliki peran ganda dan memiliki peranannya masing-masing yang sama pentingnya.
“Oleh karena itu sudah saatnya bagi kita untuk membuka mata, saling mendukung dan menginspirasi satu sama lain dengan apa yang kita lakukan,” terang Amira.
Amira pun meyakini, setiap perempuan itu pasti memiliki multi peran dalam keluarganya yang mana hal ini adalah hal yang mulia dan bukan hal mudah untuk dijalani. Seperti dirinya saat ini, sebagai ibu yang sekaligus berperan sebagai wanita karier. ia mengaku harus pintar membagi peran untuk anak dan peran istri untuk suaminya.
“Menurut saya, perempuan itu harus bisa merdeka apapun perannya, dan menjadi versi terbaik dalam arti yang positif” ungkapnya.
Sementara itu, Lily Rachmawati, selaku Corporate Planning Senior StaffPT Uni-Charm Indonesia Tbk, mengungkapkan bahwa sebagai perusahaan yang inklusif, Unicharm memberikan kesempatan bagi seluruh karyawan untuk berkembang, tanpa memandang gender. I
Ia pun mengatakan, dalam lingkungan kerja, Uni-Chram sangat suportif kepada para karyawan, terutama yang baru bergabung, mendapatkan bimbingan dari senior dan atasan mereka yang telah lebih dulu memiliki pengalaman di industri ini.
"Aku sebagai generasi Z merasa Unicharm ini sangat terbuka untuk semua karyawan ini mengembangkan kariernya, termasuk perempuan. Aku pribadi kalau di kantor juga dibimbing oleh seniorku, atasanku, yang usianya di atasku dan sudah bergabung lebih dulu dengan Unicharm," beber Lily.
Baca Juga: Uni-Charm dan YKPI Gelar Edukasi SADARI kepada Lebih dari 400 Siswi SMP & SMA di Jakarta