Pernahkah kalian merasa kewalahan akibat terlalu banyak pekerjaan yang dilakukan? Biasanya hal tersebut terjadi ketika seseorang ingin mengambil aktivitas lebih banyak, agar terlihat produktif. Namun, justru perbuatan tersebut menghasilkan dampak buruk bagi pekerjaan yang dilakukan, biasanya hal itu disebut toxic productivity.
Dalam sebuah perbincangannya di acara Wardah Youth Ambassador (WYA) Creator Connect, Putri Tanjung membeberkan perihal dirinya yang pernah mengalami hal toxic pada setiap produktivitasnya. Hal ini terjadi saat Putri semasa kuliah, yang mana pada kala itu ingin mencoba banyak hal.
"Karena waktu masa kuliah, aku mencoba untuk mengambil semuanya. Jadi aku kuliah juga, part time juga sebagai penyiar radio. Lalu, di Jakarta tetap berjalan event. Sehingga untuk tidur pun jarang dan sudah tidak sehat," ungkapnya dalam acara WYA's Creator Connect, Sabtu (21/09/2024).
Baca Juga: 5 Cara Efektif Memprioritaskan Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja yang Toxic
Menurut Putri, tindakan yang diambilnya pada kala itu membuat dirinya cukup tertekan akibat kewalahan dengan berbagai aktivitasnya. Kemudian, pada akhirnya justru membuat sebagian pekerjaannya berantakan.
"Kuliahnya nggak bagus, kerjanya nggak bagus, dan perusahaan di Jakartanya juga nggak bagus, akibat terlalu memaksakan diri," tambahnya.
Founder Creativepreneur Corner sekaligus CEO Trans Digital Lifestyle Group ini pun menyampaikan bahwa menjadi produktif itu bukan berarti mengambil semua hal yang ada, melainkan diperlukan kerja pintar untuk mengatur seberapa efisien pekerjaan yang dilakukan.
"Penting juga untuk harus tau, bahwa produktif tidak harus me-iyakan semua hal, produktif itu bukan kerja keras doang, tetapi juga kerja pintar. Yang tidak hanya diukur dengan cara me-push melainkan seberapa efektif mengatur waktu dari pekerjaan yang kita lakukan," pungkasnya di sela-sela pembicaraan.
Baca Juga: Kenali 7 Tanda Lingkungan Kerja Toxic, Berdampak Buruk pada Fisik dan Bikin Gak Produktif!
Dengan begitu, penting untuk mengetahui seberapa efektif dalam mengatur waktu dari pekerjaan yang dilakukan agar tidak menimbulkan toxic productivity.
Perlu diketahui, menurut Dr. Julie Smith, seorang psikolog klinis yang berasal dari Hampshire, Inggris, mengartikan toxic productivity sebagai sebuah obsesi seseorang untuk dapat mengembangkan dirinya dan merasa bersalah ketika tidak bisa melakukan banyak hal.
Jadi, ingat Growthmates, untuk selalu mengukur aktivitas yang kalian lakukan, jangan lupa untuk peduli terhadap kesehatan dan kebutuhan diri sendiri.