Ketua DPR Puan Maharani meminta Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan jajaran tak terburu-buru menulis ulang sejarah bangsa Indonesia. Puan mengatakan, proyek ini mesti dikerjakan pelan-pelan supaya tak ada yang meleset. 

"Jangan terburu-buru. Kita lihat lagi bagaimana fakta sejarahnya," kata Puan kepada wartawan di komplek DPR/MPR pada Kamis (3/7/2025).

Baca Juga: Mengenal Aurora Sri Rahayu, Perempuan di Balik Ayam Goreng Legendaris Jogja ‘Olive Fried Chicken’

Puan menekankan sejarah tersebut harus disampaikan secara transparan. Dia mengaku tak ingin melihat ada pihak yang dirugikan terkait proyek penulisan ulang sejarah tersebut.

"Kita harus sama-sama menghargai dan menghormati bahwa penulisan sejarah itu harus dilaksanakan sejelas-jelasnya, seterang-terangnya, tanpa ada pihak yang merasa dirugikan atau dihilangkan jejak sejarahnya," katanya.

Sebelumnya, Fadli Zon menegaskan proyek penulisan ulang sejarah tetap ditargetkan rampung pada Agustus 2025 mendatang. Dikatakannya, saat ini pemerintah bakal segera melakukan uji publik terkait penulisan ulang sejarah. Nantinya, pihaknya bakal melibatkan sejumlah perguruan tinggi hingga para ahli sejarah.

Fadli Zon menjelaskan, uji publik tersebut dilakukan guna melihat respons hasil riset dalam proyek penulisan ulang sejarah tersebut.

Baca Juga: Jokowi Mengalami Perubahan Kulit Karena Alergi, Bagaimana Kondisi Fisiknya?

Selain itu, uji publik juga bertujuan melengkapi data-data yang dibutuhkan apabila sejumlah perguruan tinggi maupun para ahli memberi masukan.