Di lapangan, penguatan ekonomi lokal mulai dirasakan langsung oleh pelaku usaha kecil. Tri Susanto, pedagang sayur di Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, merasakan pendapatannya meningkat setelah menjadi pemasok bahan pangan untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalikajar 1 Purbalingga. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan penjualan harian yang tidak stabil.

“Yang merasakan dampaknya tentu bukan hanya saya,” imbunya.

Ia menjelaskan bahwa para petani lokal kini menikmati permintaan yang lebih teratur. 

“Ini juga dirasakan petani lokal karena saya mengambil bahan langsung dari mereka. Dulu harga sayur sering jatuh. Sejak ada MBG, permintaan meningkat dan harganya jauh lebih stabil.” Kata Tri. 

“Kini MBG bahkan membuka lapangan kerja tambahan bagi ibu-ibu di sekitar rumahnya untuk membantu proses pembersihan sayuran sebelum dikirimkan ke SPPG. Semua pihak dapat manfaat ekonominya,” tandasnya. 

Perkembangan terbaru ini menunjukkan bahwa implementasi MBG mulai bergerak lebih jauh dari sekadar pemenuhan gizi. Keterlibatan pelaku usaha lokal, stabilitas harga komoditas, hingga menciptakan lapangan kerja baru menjadi dampak nyata yang kini dirasakan di akar rumput.