PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) turut mendukung target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat melalui berbagai program. KPI melakukan berbagai program dekarbonisasi, terutama yang masuk dalam scope 1, yaitu mengurangi emisi yang berasal dari operasi kilang.

Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, menjelaskan, kumulatif sampai Desember 2024, KPI berhasil merealisasikan program dekarbonisasi hingga mencapai sekitar 430 ribu Ton CO2 Eq. Pencapaian ini menurut Hermansyah dihasilkan melalui berbagai program efisiensi energi dan implementasi low carbon power dalam operasi kilang.

Baca Juga: Perjalanan Pertamina Drilling: 17 Tahun Ikut Bantu Pencapaian Produksi Migas dalam Negeri

"Untuk meminimalisasi karbon hasil pembakaran flare misalnya, KPI telah menerapkan Flare Gas Recovery System. Artinya, gas yang dihasilkan dalam proses pengolahan minyak mentah dioptimalkan kembali pemakaiannya sehingga yang terbakar di flare makin sedikit," jelasnya, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/3/2025).

Program lain yang terus dilaksanakan oleh KPI, jelas Hermansyah, adalah mengoptimalkan pemakaian gas bumi sebagai bahan bakar utilities menggantikan refinery fuel oil.

"Gas bumi saat ini menjadi salah satu bahan bakar yang terus didorong pemakaiannya di Kilang. Bahkan, KPI juga telah mempersiapkan pemakaiannya di Kilang Balikpapan yang akan menjadi kilang terbesar di Indonesia. Melalui sinergi antar subholding, Pertamina telah membangun pipa gas Senipah-Balikpapan guna memastikan terpenuhinya kebutuhan gas bumi untuk mendukung operasional Kilang Balikpapan," jelas Hermansyah.

Hermansyah meyakinkan bahwa program-program dekarbonisasi menjadi komitmen KPI yang akan terus ditingkatkan sesuai dengan prinsip ESG (Environmental, Social, & Governance). "Kami berharap target dekarbonisasi yang telah kami canangkan dapat tercapai dan sesuai dengan peta jalan yang sudah kami susun," tutupnya.