Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengingatkan nasabah menjaga kerahasian dokumen penting terkait perbankan. Hal ini untuk memproteksi diri dari ancam scammer dan pembobolan ATM atau credit card.

Dokumen rahasia  yang dimaksud Jahja seperti PIN ATM, data-data pribadi dari  nama lengkap, tempat tanggal lahir hingga nama anggota keluarga.

Jahja bilang gerombolan penjahat kerap kali mencatut nama bank dan meminta data-data pribadi serta dokumen rahasia para nasabah dengan embel-embel menjaga keamanan. 

Baca Juga: BCA Digital Gelar bluForce Volunteer Program di Rumah Harapan Indonesia

Dia mengakui banyak nasabah yang masih terkecoh dengan dengan trik tersebut, imbasnya ATM mereka dijebol dan uang mereka dikuras habis dalam hitungan beberapa menit saja. 

“Ini memang trik daripada tanda petik penjahat cukup pinter ya. Kadang-kadang di-cornering, misalnya contoh Anda punya kredit card kejebol, kalau mau di-block tolong kontek kita, begitu kontek diminta PIN number. Aduh, bank itu nggak akan minta PIN number sampai kapanpun,” kata Jahja dilanir Olenka.id Jumat (17/12/2024).

Selain itu, para penjahat ini lanjut Jahja juga kerap kali menggunakan trik dengan mengiming-imingi sejumlah uang atau hadiah menarik, mereka kemudian mengarahkan target mengisi berbagai dokumen yang menyertakan PIN ATM hingga data diri.

“Nah untuk itu Anda diminta, dituntun untuk mengisi yang nggak benar, minta PIN number, nama, dan lain-lain. Nah itu kelemahan yang kita alami selalu cornering nasabah, sehingga nasabah apakah karena ketakutan atau karena teriming-iming hadiah,”bebernya.

Jahja meminta, apabila mendapat panggilan telepon atau pesan singkat dari nomor telepon yang bukan dari kontak resmi bank, maka sebaiknya diabaikan saja. Dia menegaskan, pihak bank sampai kapanpun tak pernah meminta PIN  dan data-data lengkap nasabah dalam semua proses perbankan. 

“Itu nggak boleh, bank itu nggak boleh mendapatkan PIN number nasabah. Itu yang paling simple. Apalagi kalau sudah diberikan semua data-data lengkap lain, passwordnya segala macam. Itu paling nggak boleh,” tegasnya.

Jahja mengatakan, untuk meminimalkan aksi pembobolan ATM Itu, pihaknya di BCA melakukan pengamanan berlapis. Intinya data-data nasabah dipastikan benar-benar terlindungi.

Baca Juga: Tak Semua Bank Bisa, BCA Tak Pernah Lupakan Para Nasabah Senior dengan Tetap Buka Cabang

“Jadi pengalaman kami, data di kita sendiri kita betul-betul firewall-nya cukup ketat untuk memprotect,” pungkasnya