Presiden Prabowo berencana kembali bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam lawatan diplomatiknya yang rencananya bakal dilakukan September atau Oktober 2025 mendatang.
Prabowo sendiri telah menjalin komunikasi dengan Trump terkait pertemuan tersebut, Trump disebutnya telah bersedia, ia tak keberatan dengan rencana lawatan itu.
“Beliau katakan mungkin sekitar September Oktober,” ungkapnya kepada awak media Kamis (17/7/2025).
Meski agenda kunjungan belum dirinci secara resmi, Prabowo sempat bergurau mengenai kemungkinan diajak bermain golf oleh Trump.
“Tapi saya agak ngeri kalau diajak main golf. Golf saya jelek sekali, saya harus les privat golf. Dulu bagus, sekarang enggak bisa lagi,” katanya sambil bergurau.
Sebelumnya, Prabowo telah menyelesaikan serangkaian pertemuan bilateral dan multilateral dengan sejumlah kepala negara dalam kunjungan luar negeri selama dua minggu.
Kepala Kantor Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, mengatakan kunjungan tersebut membuahkan hasil konkret bagi Indonesia. Selain perjanjian IEU-CEPA, Hasan juga menyampaikan kabar menggembirakan terkait hubungan dagang dengan Amerika Serikat.
“Kita berhasil mendapatkan penurunan tarif dari pemerintah Amerika dari tarif yang sebelumnya sangat tinggi, turun cukup jauh,” kata Hasab.
Selain itu, hasil kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi juga disebut akan mencakup penunjukan wilayah sebagai kampung haji berdasarkan kesepakatan kedua negara.
Selama sembilan bulan masa kepemimpinannya, Presiden Prabowo telah menghadiri hampir seluruh forum multilateral utama dunia, mulai dari KTT G20, APEC, D-8 di Kairo, KTT BRICS, hingga KTT ASEAN dan forum ekonomi di Saint Petersburg.