Kementerian Sosial (Kemensos) bakal menindaklanjuti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang baru-baru ini mengungkap sebanyak 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos), terlibat dalam aktivitas judi online sepanjang tahun 2024.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, pihak segera menganalisis temuan tersebut, Kemensos kata dia bakal melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Baca Juga: 10 Juta Rekening Bansos Salah Sasaran, Petinggi Partai Demokrat Geram!
"Ya nanti kita analisis, kita evaluasi dulu. Nanti kalau sudah semua kita terima datanya akan kita asesmen itu, baru informasi sementara dan itu baru dari satu bank. Nanti kita lihat hasilnya lebih jauh," kata Gus Ipul saat ditemui di Komplek Parlemen DPR/MPR RI, Jakarta dilansir Selasa (8/7/2025).
Kementerian Sosial belum memutuskan tindakan apa yang bakal diambil jika temuan PPATK itu terkonfirmasi benar adanya karena ini baru temuan awal.
Tetapi yang jelas bakal ada tindakan tegas sebab sudah dari jauh-jauh hari Presiden Prabowo sudah dengan tegas meminta kementerian terkait untuk memperbarui data penerima Bansos. Adapun permintaan Presiden itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025.
"Ini harus jadi Pedoman seluruh kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah. Jadi sekarang kita sudah punya data tunggal Nasional itu yang paling penting dulu," ucapnya.
Dalam penyaluran tersebut, pihaknya menemui beberapa catatan seperti gagal salur yang disebabkan terdapat beberapa nama yang belum cocok dengan niknya. Serta melihat situasi bahwa ada penerima bansos yang sudah 10-15 tahun.
'Kita perlu mengevaluasi lebih lanjut. Dari hasil evaluasi kita Kita ingin tahu profil penerima bansos itu salah satunya melalui rekening yang pernah menerima bansos dari Kemensos," tegasnya.
Sebelumnya, PPATK mencocokkan sebanyak 28,4 juta NIK penerima bansos dengan 9,7 juta NIK pemain judi online. Hasilnya, ditemukan 571.410 NIK yang teridentifikasi sebagai penerima bansos sekaligus pemain judi online.
Di mana, total nilai deposit yang dilakukan oleh para penerima bansos tersebut mencapai Rp957 miliar, dengan frekuensi transaksi mencapai 7,5 juta kali.
"Jika data kami kembangkan, mungkin jumlahnya bisa lebih banyak lagi," kata Koordinator Kelompok Humas PPATK, Natsir Kongah.
Sebagai tindak lanjut, PPATK bekerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memastikan penyaluran bantuan sosial berjalan secara tepat sasaran, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.