Presiden Terpilih Prabowo Subianto berencana untuk merombak Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini diungkapkan Dewan Penasihat Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Burhanuddin Abdullah.
Ketua BUMN Center of Excellence Universitas Padjadjaran (UNPAD) Popy Rufaidah menuturkan bahwa perombakan tersebut merupakan strategi dalam meningkatkan kinerja. Sehingga, melakukan transformasi di kementerian ataupun lembaga menjadi hal yang wajar.
"Setiap pemerintahan akan memiliki strategi jangka panjang dalam rangka untuk meningkatkan kinerja lembaga khususnya yang di kupas tuntas oleh tim presiden yang akan datang, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, dimana salah satu unsur untuk meningkatkan kinerja dari kelembagaan adalah transformasi," ujar Popy dalam sesi wawancara 'Closing Bell' CNBC Indonesia, seperti dilansir Minggu (29/9/2024).
Baca Juga: Kartika Wirjoatmodjo Ungkap Tantangan BUMN Seimbangkan Tugas Negara dan Cetak Laba
"Transformasi adalah sesuatu yang lumrah dilakukan oleh suatu pemerintahan kabinet dan juga kementerian serta lembaga yang lainnya," sambungnya.
Baca Juga: Pertamina Jadi BUMN dengan Setoran Pajak Terbesar Selama 2023
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad ini menegaskan bahwa transformasi di tubuh BUMN justru harus dilakukan dalam rangka menghadapi persaingan kedepan yang semakin ketat.
"Pada saat menghadapi persaingan yang semakin ketat, transformasi merupakan suatu hal yang menjadi keharusan. Dan transformasi yang dilakukan ini adalah transformasi organisasi bagaimana wacana Kementerian BUMN yang nanti akan menjadi suatu badan atau lembaga pemerintah non kementerian atau LPNK," jelasnya.