Memasuki musim panen, petani di Desa Upang Jaya, Kecamatan Makarti Jaya, Kabupaten Banyuasin, mulai memanen padi di lahan seluas 25 hektare yang berada di lokasi Oplah. Harga gabah di wilayah ini berkisar antara Rp5.200 hingga Rp5.400 per kilogram.
Secara keseluruhan, Desa Upang Jaya memiliki total luas lahan pertanian mencapai 796 hektare dengan produktivitas panen yang tergolong tinggi, yakni rata-rata 5 ton per hektare. Keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan teknologi pertanian yang makin maju serta dukungan pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana pertanian.
Baca Juga: PLN EPI dan Kementan Sinergi Hijaukan Brebes, Sulap Lahan Tandus Jadi Tanaman Energi
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah bantuan alat panen modern seperti Combine Harvester yang memungkinkan proses panen berlangsung lebih cepat dan efisien. Penggunaan alat ini membantu mengurangi kehilangan hasil panen akibat metode manual, sekaligus meningkatkan kualitas gabah yang dihasilkan.
Pemerintah Kabupaten Banyuasin telah menerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian untuk mendukung modernisasi pertanian di daerah tersebut. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani.
Selain itu, Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menginstruksikan Badan Urusan Logistik (Bulog) Wilayah Sumsel untuk memaksimalkan penyerapan gabah petani menyusul dimulainya masa panen raya di sejumlah sentra pangan di Sumsel, khususnya Kabupaten Banyuasin.
Namun, petani di Kabupaten Banyuasin menghadapi tantangan berupa penurunan harga gabah yang memberikan tekanan berat bagi mereka. Kepala Pusat Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Perkebunan, Kementan, Kuntoro Boga Andri, dari Banyuasin (1/2/25), mengungkapkan bahwa harga gabah yang anjlok memberikan tekanan berat bagi petani, terutama dalam menghadapi musim panen.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kuntoro menegaskan komitmennya untuk mengawal dan menyampaikan keluhan petani kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) guna segera memperbaiki tanggul serta saluran air. "Pemerintah telah menetapkan harga GKP sebesar Rp6.500/kg. Jika ada harga yang jatuh atau masalah lain, segera laporkan, termasuk jika membutuhkan bantuan lainnya segera sampaikan ke petugas," tegasnya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Melalui modernisasi pertanian dan pendampingan yang berkelanjutan, pemerintah berupaya mendorong produktivitas sektor pertanian. Dengan hasil panen yang optimal dan harga gabah yang stabil, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat serta ketahanan pangan daerah semakin kuat.