Di balik kesuksesan dua merek ikonik Tanah Air, yakni Sate Khas Senayan dan Optik Melawai, nyatanya ada sosok pria visioner bernama Budi Purnomo Hadisurjo.

Berbekal intuisi tajam dan keberanian menantang arus, Budi bukan hanya membangun bisnis, tetapi juga mengubah cara masyarakat Indonesia menikmati makanan tradisional dan merawat kesehatan mata.

Dari membuka gerai satai sederhana di kawasan Kebayoran Baru pada 1974 hingga merevolusi dunia optik pada awal 1980-an, jejaknya menjadi inspirasi pengusaha lintas generasi.

Lantas, seperti apa sosok Budi Purnomo Hadisurjo sebenarnya? Dikutip dari berbagai sumber, Senin (2/6/2025), berikut Olenka ulas profilnya.

Latar Belakang Keluarga

Budi Purnomo Hadisurjo lahir dari keluarga yang menghargai pendidikan dan kerja keras. Ayahnya, Soemarno Karjodihardjo, adalah seorang pendidik yang mengabdikan dirinya di Kabupaten Cilacap.

Budi juga dikenal sebagai sosok yang membangun usahanya dari nol, tanpa latar belakang sebagai pengusaha, namun berhasil menciptakan merek-merek ternama di Indonesia.

Dalam kehidupan pribadinya, Budi kerap didampingi oleh istrinya yang turut berperan dalam perjalanan bisnis keluarga. Mereka memiliki anak-anak yang kini meneruskan dan mengembangkan usaha yang telah dirintis.

Salah satu putranya, Eddyanto Hadisurjo, saat ini menjabat sebagai Managing Director Optik Melawai. Sementara itu, putra lainnya, Benny Hadisurjo, juga aktif dalam bisnis keluarga, khususnya dalam pengelolaan Sate Khas Senayan yang merupakan bagian dari Sarirasa Group.

Awal Mendirikan Usaha

Pada tahun 1974, Budi Purnomo Hadisurjo memulai usahanya dengan mendirikan restoran Sate Khas Senayan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sebelumnya, resto ini dinamai Sate House Senayan.

Dikutip dari Republika, saat itu, daerah tersebut masih sepi dan belum banyak restoran representatif. Meski bukan berlatar belakang pengusaha, Budi nekat membuka restoran dengan menu utama satai, yang kala itu populer namun umumnya hanya dijual keliling.

Dengan racikan bumbu dari Ponorogo, Budi akhirnya berhasil menjadikan sate buatannya digemari dan membawa kesuksesan pada usaha yang kini menjadi ikon kuliner Jakarta.

Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1981, Budi mendirikan Optik Melawai di Jalan Melawai, Jakarta Selatan. Nama Melawai sendiri diambil dari lokasi gerai pertama tersebut.

Pada awalnya, Optik Melawai hanya memiliki 18 toko hingga tahun 1989 dan menjadi pelopor konsep toko optik modern di Indonesia. Mereka adalah yang pertama membuka gerai di dalam mal, memperkenalkan toko kacamata ber-AC dengan suasana nyaman, berbeda dari toko optik biasa pada era 80-an yang cenderung sederhana.

Konsep inovatif ini menjadikan Optik Melawai tampil lebih eksklusif, diperkuat dengan kerja sama lisensi merek fesyen ternama. Kini, Optik Melawai telah memiliki 300 cabang di berbagai kota besar dan mempekerjakan sekitar 600 staf di kantor pusat.

Baca Juga: Mengenang Sosok dan Kiprah Liem Gien Nio, Perempuan Pendiri Toko Oen yang Melegenda