Menjadi konglomerat ternama dengan harta kekayaan mencapai 5,1 miliar USD, Tahir merasa bahwa harta hanya sebatas ‘titipan’ Sang Pencipta. Tidak ada hak untuk memiliki, hanya diberikan hak untuk mengelola saja.
“Harta itu, di semua kitab suci, di semua agama, tidak pernah mengatakan kita punya hak milik atas harta. Kita hanya (punya) hak mengelola. Saya yakin di Muslim, di Kristen, sama,” tutur Tahir.
“Kita tidak punya hak memiliki, Saya tidak pernah dikasih kepada Tuhan atas hak milik (harta Saya). Saya (hanya) dikasih hak mengelola. Kalau memang itu adalah keyakinan kita, maka kita minta Tuhan kasih hikmat supaya kita mengelola (harta) dengan baik,” tambahnya.
Sebab itu, menurut Tahir istilah Crazy Rich perlu dihilangkan, dan ada rasa tahu malu akan harta kekayaan yang sebenarnya hanya sebatas ‘titipan’ untuk dikelola dengan baik.
“Jadi Saya pikir istilah crazy rich itu harus dihilangkan, harus tahu malu lah. Tahu malu, itu yang paling tepat,” tukasnya.