Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berambisi keluar dari middle income trap atau 'jebakan pendapatan kelas menengah'. Hal itu mengacu pada kondisi suatu negara yang berhasil mencapai peningkatan dari segi ekonomi, yakni berada pada tingkat menengah, tetapi kesulitan untuk menjadi negara maju yang memiliki high income.
Dalam sebuah kesempatan, Dato Sri Tahir, membagikan pendapatnya tentang bagaimana Indonesia bisa keluar dari middle income trap. Pendiri Mayapada Group tersebut menegaskan, Indonesia membutuhkan inovasi sebagai jalan keluarnya.
Baca Juga: 6 Konglomerat yang Punya Bisnis Rumah Sakit Terbesar di Indonesia
"The point of middle trap sebenarnya simpel, yakni dari copy menjadi invasi. Untuk keluar dari middle (income) trap, kita perlu buat inovasi. Biasanya kita copy dulu, baru nanti bisa membuat sendiri," jelasnya, dikutip Senin (12/8/2024).
Oleh karena itu, negara harus berinvestasi besar pada riset dan penelitian. "Maka dari itu, menurut saya, research menjadi yang utama," tegas Tahir.
Akan tetapi, Tahir mengakui dibutuhkan keberanian untuk berinvestasi pada riset. Pasalnya, riset adalah investasi jangka panjang yang tidak langsung terlihat hasilnya.
"Kita tidak bisa menghitung cost analysis-nya karena research itu long term. Kita harus berani investasi di research, laboratorium diperkuat, sehingga research ini menjadi backbone dari satu universitas," pungkasnya.