Grace Tahir akhirnya mengikuti keinginan sang ayah untuk bekerja di perusahaan keluarga. Grace yang awalnya hanya ingin bekerja sesuai hobinya menjadi seorang sutradara, seketika berubah setelah menjadi seorang istri dan ibu bagi anak-anaknya.

Menurut Dato Sri Tahir, putrinya berubah karena merasa memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan menginginkan kehidupan terbaik untuk anak-anaknya.

“Suatu hari dia menikah dan punya anak, dia mengurusi bagian tertentu di usaha saya. Lalu saya iseng dan telepon, 'Gimana kerjaannya itu?', dan dia bilang bagus. Saya tanya, 'kamu perlu bantuan papah gak?', dia bilang tidak perlu, 'don't touch. Ini usaha saya'. Kenapa dia berubah? Karena dia mulai merasa ada sebuah tanggung jawab di pundak, dia adalah ibu dari anak-anaknya, istri dari seorang suami. Dia punya tanggung jawab, dia harus mencari uang, harus built-up kariernya, supaya anak-anaknya bisa memulai kehidupan yang lebih baik,” tutur Dato Sri Tahir.

Dato Sri Tahir merasa seseorang akan merasa memiliki tanggung jawab ketika mereka naik satu tingkat. Sebab itu, menurutnya, bekerja harus berdasarkan tanggung jawab, bukan hanya hobi semata.

“Kita hidup ini adalah sebuah tanggung jawab, bukan hobi. Kalau hobi, saya tidak mau jualan kue bulan, saya tidak mau keliling. Saya punya hobi jadi orang kaya, orang terkenal, menjadi pejabat tinggi, dan lain-lain, tetapi tanggung jawab tetap di pundak saya. Jadi saya harus kerja bukan dasar hobi, bukan dari kemauan hawa nafsu, tetapi saya bekerja berdasarkan tanggung jawab,” tukasnya.