PT Pertamina Patra Niaga (Persero) angkat bicara merespons isu yang menyebut Bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite telah dihapus. Dimana jenis BBM ini disebut-sebut bakal digantikan dengan BBM jenis Pertamax Green 95.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan desas desus penghapusan pertalite dan digantikan dengan jenis bahan bakar yang lebih mahal tersebut adalah bohong. 

Dia mengakui Pertamina bakal memasarkan BBM jenis pertamax Green 95 ini namun keberadaan bahan bakar ini bukan untuk menggantikan pertalite.  Di sisi lain, Irto Ginting juga mengakui bahwa saat ini stok pertalite  memang terbatas sehingga sejumlah SPBU memang tak menjualnya. 

Baca Juga: Pengajuan Diri Megawati Jadi Amicus Curiae dalam Sengketa Pilpres 2024 Direspons Kubu Prabowo-Gibran dan Anies Baswedan

"Meskipun ada beberapa SPBU yang tidak lagi menjual bahan bakar minyak (BBM) subsidi seperti Pertalite karena tidak semua SPBU mendapatkan alokasi BBM subsidi, namun jumlah SPBU yang tetap menyediakan BBM subsidi masih lebih banyak,” kata  kata Irto kepada wartawan Sabtu (11/5/2024). 

Lebih lanjut Irto mengatakan, berdasarkan data pihaknya, sampai saat ini jumlah SPBU yang menjual BBM bersubsidi pertalite masih jauh lebih banyak ketimbang SPBU yang hanya menjual BBM non subsidi, sayangnya dia tak merinci secara jelas pernyataannya tersebut. 

“Sebagian besar SPBU masih menjual Pertalite karena statusnya sebagai produk penugasan atau Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP)," tuturnya. 

Sebagaimana diketahui, isu penghapusan Pertalite santer dibicarakan dalam satu dua hari belakang, isu itu megenuka setelah Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakannya. Dia bilang pertalite bakal diganti dengan Bioetanol dalam waktu dekat. Saat ini pemerintah sedang mempertibangkannya

Baca Juga: Pembentukan Kabinet Prabowo-Gibran Dikritik Ganjar, Gerindra Merespons

Baca Juga: PLN dan WRI Indonesia Lanjutkan Kolaborasi Strategis Hadirkan Produk Hijau

Adapun tujuan dari penghapusan BBM pertalite adalah untuk mengurangi emisi dari kendaraan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar dari minyak fosil.