Memeriahkan gelaran terakhir Jakarta Coffee Week 2025 di ICE BSD City, pada Minggu (2/11), Roemah Koffie resmi meluncurkan lanjutan Program Seribu Sarjana Pertanian. Bersama Yayasan JHL Merah Putih Kasih, Universitas Diponegoro, dan Universitas Katolik Soegijapranata, Roemah Koffie melakukan seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS).

Seribu Sarjana Pertanian merupakan program sosial berkelanjutan yang dijalankan oleh Yayasan JHL Merah Putih Kasih sejak 2024. Program ini memberikan beasiswa UKT per semester dan uang saku bulanan bagi mahasiswa pertanian berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu, dimulai sejak semester pertama hingga mereka lulus. Melalui kerja sama dengan Universitas Diponegoro dan Universitas Katolik Soegijapranata, program ini bertujuan memperkuat kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian, khususnya pada rantai nilai kopi Indonesia, serta mendorong lahirnya generasi petani muda yang inovatif, adaptif, dan berdaya saing global.

Baca Juga: Roemah Koffie Gelar Nikahan Massal Anak Daro di Jakarta Coffee Week 2025

“Roemah Koffie percaya bahwa setiap cangkir kopi yang kita nikmati hari ini dimulai dari pengetahuan dan tangan-tangan muda di ladang. Melalui kolaborasi dengan Yayasan JHL Merah Putih Kasih dan universitas mitra, kami ingin memastikan bahwa keberlanjutan kopi Indonesia dimulai dari pendidikan,” kata Felix TJ, CEO Roemah Koffie.

Ia juga menambahkan bahwa program ini menjadi perpanjangan dari semangat Roemah Koffie Academy yang selama ini aktif menyelenggarakan kompetisi latte art, pelatihan barista, dan workshop kopi di berbagai daerah. “Edukasi adalah inti dari budaya kopi yang berkelanjutan. Kopi yang hebat tumbuh dari pendidikan yang baik,” tegas Felix.

Program ini turut mendapat dukungan dari Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang diwakili oleh Andy Ruswar, Direktur Kuliner Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Menurutnya, sinergi antara pendidikan, pertanian, dan ekonomi kreatif memainkan perang penting untuk menciptakan ekosistem keberlanjutan yang kuat bagi industri kopi dan pangan Indonesia.

Dua universitas mitra, yakni Universitas Diponegoro dan Universitas Katolik Soegijapranata juga menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan hanya membuka akses pendidikan, melainkan memperkuat transfer ilmu dan teknologi pertanian agar dapat diterapkan secara nyata di lapangan.

Hadir dalam prosesi penandatangan ialah Felix TJ, CEO Roemah Koffie; Marihot Gultom, Perwakilan Yayasan JHL Merah Putih Kasih; Andy Ruswar, Direktur Kuliner, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia; Anantha, Direktorat Inovasi, Hilirisasi, dan Kerja Sama Universitas Diponegoro; Ahmad Ni’matullah Al-Baarri, S.Pt., M.P., Ph.D., Ketua Departemen Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro; serta Prof. Dr. Berta Bekti Retnawati, SE., M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Universitas Katolik Soegijapranata.